Jumat 28-04-2017,06:06 WIB
LEMAHABANG – Setelah adanya gerakan dan tuntutan karyawan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut (SL) terkait kontrak kerja, kini PG Sindanglaut diisukan akan gulung tikar dan mewacanakan akan menutup pabrik sehingga tidak akan beroperasi lagi.
|
Pabrik gula Sindanglaut didemo karyawan. Foto: Kim/Rakyat Cirebon |
Namun, seluruh karyawan PG Sindanglaut, tidak terima dengan adanya rencana penutupan PG Sindanglaut. Dengan demikian, karyawan menyegel paksa PG Sindanglaut juga akan mengancam menggeruduk kantor direksi Rajawali II Cirebon.
Seperti yang diungkapkan perwakilan karyawan PG Sindanglaut, Daud bahwa dirinya dan ratusan karyawan lain sengaja melakukan aksi merupakan bentuk soliditas Keluarga Besar Karyawan PG Sindanglaut atas tidak adanya kejelasan pasti dari pihak Direksi Unit PG Sindanglaut maupun PT PG Rajawali II Cirebon atas rencana dihentikannya produksi atau giling tebu di PG Sindanglaut.
\"Ini sengaja kami lakukan, kami para karyawan, menuntut kejelasan pihak Direksi Unit PG Sindanglaut, maupun Direksi PT PG Rajawali II Cirebon atas kelangsungan nasib kami,” kata dia.
Dikatakan, dirinya dan karyawan lain juga dengan tegas menolak adanya rencana penutupan PG Sindanglaut. “Yang jelas, kami juga menolak keras rencana penutupan Unit PG Sindanglaut. Karena tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Kami menuntut hak normatif kami sebagai karyawan, bukan dibuang begini saja. Kalau ditutup, kita akan dikemanakan,\" kata dia.
Sementara itu, jika dalam waktu dekat tidak ada kejelasan dan jawaban pasti dari pihak jajaran Direksi, Keluarga Besar karyawan PG Sindanglaut, tidak segan melakukan aksi massa dengan skala besar-besaran untuk meluruk dan menggruduk paksa tutup Kantor Direksi PT PG Rajawali II Cirebon.
Seperti yang juga diungkapkan salah satu perwakilan petani tebu wilayah kerja PG Sindanglat, Mae Azar, bahwa pihaknya, sebagai wakil dari para petani yang ada di wilayah kerja PG Sindanglaut, dengan tegas menolak adanya rencana penutupan PG Sindanglaut.
“Imbasnya ke petani juga, karena bagaimana pun, jika pabrik ini ditutup, maka tebu yang kita tanam juga sia-sia,” kata dia.
Pantauan wartawan koran ini di lokasi, bermula adanya isu diliburkannya kegiatan produksi giling tebu di PG Sindanglaut, sehingga hal itu, membuat ratusan karyawan meradang dan langsung melakukan aksi penyegelan Unit PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Kamis (27/4).
Aksi tersebut, bertujuan untuk meminta kepastian dan jawaban dari pihak Direksi Unit PG Sindanglaut dan PT PG Rajawali II Cirebon atas kelangsungan nasib karyawan PG Sindanglaut.
Selain sudah melakukan aksi penyegelan di Unit PG Sindanglaut, bahkan ratusan karyawan Unit PG Sindanglaut juga mengancam akan turun aksi dengan skala massa besar-besaran untuk melakukan penyegelan paksa Kantor Direksi Unit PT PG Rajawali II Cirebon yang berlokasi di Jalan Wahidin Nomor 46 Sukapura Kejaksan Kota Cirebon. (kim)