Buah Lokal Lebih Aman Dikonsumsi

Buah Lokal Lebih Aman Dikonsumsi

CIREBON – Pasca ditemukannya buah impor berformalin  beredar besar di swalayan,  Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon ajak warga konsumsi buah lokal.
\"buah
Penjual buah impor. dok. Rakyat Cirebon
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan DPPKP Kota Cirebon, Elmi Masruroh kepada wartawan koran ini, akhir pekan lalu.

Dari hasil temuan itu, kata Elmi beberapa jenis buah impor asal Amerika dan Cina positif ditemukan zat berbahaya konsumsi seperti formalin dan pestisida.  

“Kami hanya mengetes di dua swalayan karena peralatan kami terbatas. Hanya satu sayuran dan satu buah. Dan setelah diperiksa  ada beberapa buah itu positif mengandung formalin dan pertisida jenisnya apel fuji dan apel USA,” ungkapnya.

Meski hanya menguji beberapa sampel, Elmi meyakini keseluruhan buah mengandung formalin karena satu produk dan satu masa pengiriman. “Kita ambil memang dua jenis, sayuran dan buah yang banyak dikonsumsi paling laku dan memang ternayata positif formalin yang lainnya positif karena  kan satu populasi,” terangnya.

Disinyalir, salah satu motif penggunaan formalin pada buah impor bertujuan untuk memperpanjang masa simpan buah. Nyatanya, buah impor memang punya masa simpan yang lebih panjang ketimbang buah lokal.

“Pasti karena untuk pengawet impor dari Amerika ke sini itu kan jauh hanya saja kami rapid test speed, tes cepat  kami hanya bisa tahu ini mengandung formalin atau tidak tapi tidak tahun ini berapa kadarnya,” katanya.

Tidak mau kecolongan, DPPKP langusng melayangkan surat teguran kepada pengelola swalayan agar lebih selektif lagi dalam menjual produk makanan. Meski tidak ada larangan menjual buah impor, Elmi menuturkan, sebaiknya pengelola swalayan memperhatikan keamanan konsumen.

Atas temuan tersbut, Elmi mengimbau kepada warga Kota Cirebon untuk memilih buah lokal sebagai bahan konsumsi sehari-hari. Menurutnya, buah lokal lebih terjamin keamananpangannya ketimbang buah impor.

“Buah lokal akan lebih aman. Karena dalam distribusinya tidak perlu waktu panjang dan tidak mungkin pakai formalin.  beda dengan jeruk yang ditanam di Cina. Kita tidak tahu itu pakai obat apa aja, kalau petani kita kan bisa ditegur,” tutupnya. (wan)

Sumber: