Kamis 30-03-2017,11:00 WIB
MAJALENGKA - Nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang ada di Kertajati Majalengka diusulkan menggunakan nama Bandara Abdul Halim. Alasannya, sosok Abdul Halim lebih pas jika disandingkan dengan nama sebuah bandara bertaraf internasional.
![\"proyek \"proyek](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/03/proyek-bijb-kertajati-majalengka-1.jpg\") |
Proyek BIJB Kertajati Majalengka. dok. Rakyat Cirebon |
Alasan lain, karena beberapa nama bandar udara di Indonesia lebih mencatumkan nama pahlawan yang pernah lahir di wilayah itu. Hal ini ditegaskan oleh anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Nurhasan Zaidi.
Ia mengaku bahwa pihaknya melalui jalur partai dan organisasi PUI, telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan gubernur Jawa Barat untuk pengusulan nama bandara yang kini tengah dibangun di Kertajati itu dengan nama Bandara Abdul Halim.
\"Kita sudah berkoordinasi dan berkomunikasi intens dengan pak Gubernur Aher. Beliau sudah setuju, apalagi nama Abdul Halim bukan hanya figur Majalengka, tapi pahlawan nasional yang telah banyak berjasa,\" ujarnya.
Nurhasan menambahkan sosok Abdul Halim yang kini namanya diabadikan lewat jalan protokol yang melintasi wilayah Majalengka kota diakui masih kurang melegenda. Oleh karenanya ketika ada proyek pembangunan bandara di Kertajati yang segera rampung, pihaknya mengusulkan agar nama bandara itu tidak perlu nama yang lain lagi.
\"Pokoknya bandara itu harus benar-benar bernama bandara Abdul Halim. Di wilayah lain nama bandaranya juga figur pemimpin pahlawan kelahiran wilayah tersebut, KH M Abdul Halim kelahiran Majalengka, beliau lahir di Ciborelang-Jatiwangi, pantas untuk menyandang nama sebuah bandara,\" ujarnya.
Nurhasan menjelaskan bahwasanya figur Abdul Halim juga saat ini tengah diusulkan untuk dibuatkan filmnya. Sebuah gagasan yang bagus manakala kemudian diabadikan dalam sebuah nama bandara berkelas internasional.
\"Dibuat buku-buku biografi tentang sosok KH M Abdul Halim sudah banyak, dibuat novelnya sudah ada, nah, tinggal mengabadikan namanya dalam sebuah bandara. Itu akan mempunyai nilai lebih untuk Majalengka,\" ujarnya.
Sementara itu kader PUI lainnya, Aang menyambut baik rencana tersebut. Pihaknya setuju manakala BIJB di Kertajati itu sebelum beroprasi pada tahun 2018 mendatang, harus muncul dengan nama Bandara Abdul Halim.
\"Sangat setuju manakala BIJB di Kertajati itu diberi nama Bandara Abdul Halim,\" ujarnya. (hrd)