Senin 27-03-2017,08:00 WIB
FILM Beauty and the Beast (Si Cantik dan Si Buruk Rupa, red) yang sedang ramai diputar di bioskop pada bulan Maret ini berakhir bahagia. Namun, kisah pasangan Beauty and the Beast dari Kabupaten Majalengka ini berbeda, justeru harus berakhir di Pengadilan Agama. Bagaimana kisahnya?
|
Ilustrasi cerai dengan suami sudah tua. image by jawapos.com |
Tini (32) memiliki penampilan yang aduhai. Paras cantik, tinggi semampai, membuat mata lelaki begitu mudah tertuju kepadanya. Terbukti, saat menunggu giliran sidang di Pengadilan Agama Kabupaten Majalengka, perempuan asal Kecamatan Rajagaluh ini terus menjadi perhatian.
Sementara pasangannya, Tono sudah tergolong tua, usianya sudah 51 tahun. Bukan saja usianya sudah lanjut, penampilan pria yang juga seorang pengusaha lokal itu biasa saja. Gendut, hitam. Wajahnya juga tidak ganteng. Bahkan, kata pengunjung lainnya di Pengadilan Agama, “tampangnya ancur.”
Namun, yang awalnya menggugat cerai justeru Tono. Memangnya Tini kurang apa lagi coba? Kalau sudah cerai, belum tentu bisa mendapatkan perempuan yang selalu menjadi pusat perhatian, seperti Tini.
Sekarang, Tini juga setuju kalau harus berpisah dengan Tono. Malah, sekarang sama-sama ngototnya untuk bercerai. Sidang mediasi yang bertujuan untuk mendamaikan keduanya sudah sama-sama dilalui. Tapi keduanya sepakat untuk tetap berpisah saja.
Alasan Tono menggugat cerai karena Tini diduga sangat boros dalam menggunakan uang. Dan yang lebih parah lagi, Tini diuga sudah punya kekasih lain atau pria idaman lain, yang lebih muda.
“Sudah satu tahun dia tidak saya sentuh, dan mobil baru yang saya belikan tiga bulan lalu malah dia jual. Entah uangnya untuk apa. Mungkin dipakai bersama pacarnya,” kata Tono kepada Koran ini, saat ngobrol di ruang tunggu Pengadilan Agama.
Tetapi, Tini yang juga berkesempatan ngobrol, punya alasan lain lagi. Menurutnya, mobil yang dipermasalahkan itu sedang dipinjam temannya untuk bisnis. Hasil dari pinjaman mobil itu uangnya masuk ke kantongnya untuk kebutuhan sehari-hari. Karena sudah beberapa bulan ini dirinya tidak dinafkahi oleh suaminya.
Tini juga mengakui, sudah setahun terakhir, dari tiga tahun pernikahannya dia tidak pernah disentuh oleh suaminya. \"Saya ini wanita normal mas, kalau uang memang suatu keharusan juga buat kebutuhan dapur. Apa sih itu cinta? Dalam keluarga tidak ada cinta. Yang ada adalah kebutuhan. Kebutuhan juga ada dua, kebutuhan rohani dan kebutuhan bathin. Mas ngerti lah maksud saya,\" ujar Tini.
Bahkam, Tini tidak menampik tuduhan suaminya yang bahwa dirinya punya pria lain. Tini, mengaku, sejak dirinya tidak dinafkahi dan tidak disentuh, dirinya memang kesepian. Baru beberapa bulan ini dekat dengan pria lain.
\"Paling setelah cerai saya dinikah oleh dia, saya nunggu dua bulan dulu mas. Sudah ada pengusaha kaya yang siap menikahi saya. Ganteng, atletis dan hartanya banyak,\" ujarnya.
Tini bahkan mengungkit masa lalunya, bahwa sebetulnya dulu dia terpaksa menikah dengan Tono, karena saat itu dirinya butuh uang untuk mengobati ibunya yang sakit. Pada saat bersamaan, Tono melamarnya. Jadilah, menikah walaupun akhirnya kini menjalani sidang cerai. (erik)