PDI Perjuangan: Menang di Pilkada Kuningan Harga Mati

PDI Perjuangan: Menang di Pilkada Kuningan Harga Mati

KUNINGAN - Partai Indonesia Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Kuningan bertekad untuk memenangkan Pilkada 2018 dengan mendudukkan kader terbaiknya di kursi pimpinan eksekutif. Tekad tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Kuningan, Apang Sujaman SPd didampingi Wakil Ketua Bappilu Bidang Propaganda dan Agitasi, H Karyani ST saat menggelar jumpa pers, Rabu (22/3). 
\"bappilu
Bappilu PDIP tunjukan konsep pemenangan. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
“Kami mempunyai prinsip kader PDI Perjuangan harus memimpin kembali Kuningan. Kami menganggap kader PDI Perjuangan di Pilkada 2018 layak untuk menjadi pemenang, itu harga mati. Terlepas siapapun kadernya, di kami ada mekanisme yang diatur oleh Peraturan DPP PDI Perjuangan nomor 004 tahun 2015,” tekad Apang menggebu-gebu.

Apang yang pekan lalu baru kembali dari tanah suci untuk ibadah umrah ini melanjutkan, proses penjaringan dan penyaringan tentang bakal calon bupati/wabup akan dilaksanakan 20 Mei 2017 sebagaimana berulang kali telah disampaikan rekan-rekannya satu partai. “Di PDI Perjuangan tidak ada rivalitas dan persengketaan, semuanya utuh sebagai satu kesatuan partai yang kuat di Kuningan,” tegasnya. 

Untuk mekanisme penjaringan, Apang kembali menjelaskan hal itu termaktub jelas di peraturan DPP PDI Perjuangan nomor 004/2015 tentang rekrutmen seleksi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Rekrutmen tersebut dilakukan mulai dari proses penjaringan, penyaringan hingga penetapan. 

Selain itu, PDI Perjuangan menurutnya merupakan partai terbuka, yakni tidak menutup hak-hak anggota partai yang mempunyai keinginan untuk maju (mencalonkan bupati/wabup, red), tidak menutup juga hak-hak warga Negara di luar PDI Perjuangan untuk bisa larut dengan PDI Perjuangan. 

“Bappilu memiliki data bahwa kondisi eksisting PDI Perjuangan di Kuningan itu riilnya mempunyai tokoh potensial secara kepartaian, yaitu Rana Suparman sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kemudian sebagai ketua DPRD dan banyak berkiprah di ormas lain. Itu merupakan tokoh potensial. Pak Rana menurut kami sebagai calon kuat,” jelasnya.

Lalu siapa lagi tokoh potensial di PDI Perjuangan selain Rana yang menurutnya kuat, Apang mengatakan ada pula kader lain yakni H Acep Purnama SH MH serta kader lain yang memang benar-benar kader PDI Perjuangan, yakni Dede Sembada ST dan M Ridho Suganda MSi (Edo). “Itu kondisi eksisting PDI Perjuangan. Yang kuat secara kepartaian itu Rana Suparman. Ya yang lainnya ada Acep Purnama juga. Ini berdasarkan survei kami di 5 Dapil,” jelasnya lagi. 

Pihaknya pun menyangkal di tubuh PDI Perjuangan ada rivalitas dan konflik internal menjelang Pilkada 2018, nyatanya itu sama sekali tidak ada. Ia pun mempertanyakan siapa pihak yang sengaja menghembuskan isu adanya rivalitas di tubuh PDI Perjuangan, mengingat semua kader yang disebut-sebut ada rivalitas (Acep dan Edo, red) adalah kader PDI Perjuangan. 

“Jujur saja mereka adalah sesama kader partai. Setiap kader itu berhak secara pribadi untuk menyosialisasikan dirinya bila dia mempunyai keinginan maju baik untuk calon bupati maupun untuk caleg, silakan saja. Karena apapun bentuknya, masa seorang calon pemimpin tidak dikenal oleh masyarakat. Yang jelas pendaftaran bakal calon bupati di PDI Perjuangan akan dimulai tanggal 20 Mei 2017 dengan prosesnya bisa melalui PAC, DPC, DPD maupun DPP,” tandas Apang yang juga mantan Pjs Ketua DPRD Kuningan. (muh)

Sumber: