Sering Blusukan, Dudy Akui Belum Dikenal Masyarakat

Sering Blusukan, Dudy Akui Belum Dikenal Masyarakat

KUNINGAN – Bakal Calon Bupati Kuningan dari Partai Golkar, H Dudy Pamuji SE MSi, mengaku terus blusukan ke masyarakat untuk bersosialisasi diri. Ia tidak terpengaruh dengan situasi politik menjelang Pilkada 2018, termasuk berbagai polling yang dilakukan di beberapa media. 
\"Dudy
Dudy Pamuji. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon 
“Saya mah blusukan aja ke masyarakat, sosialisasi aja, biarkan situasi politik sekarang berjalan apa adanya saja, polling juga nanti ada yang lapor dari tim ke saya. Yang terpenting  sekarang terus bersosialisasi mengenalkan diri kepada masyarakat sesuai instruksi partai,” kata Dudy saat ditemui di kampus Itus, Desa Peusing Kecamatan Jalaksana, Selasa (21/3).

Menurut Dudy, sejauh ini terdapat sekitar 20 desa yang sudah dikunjunginya dalam bersosialisasi. Ia menargetkan akan berkunjung kepada seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kuningan mengingat dirinya merasa belum begitu dikenal masyarakat. Bersosialisasi, kata dia, lebih baik daripada mengikuti gonjang-ganjing rekomendasi calon bupati. 

“Disana (desa-desa, red) saya bisa bertemu dengan masyarakat, tapi kan masih panjang perjalanannya. Harapan saya, saya bisa bertemu masyarakat di semua desa dan kelurahan yang ada di Kuningan, yaitu di 376 desa dan kelurahan. Hanya saja waktunya kadang-kadang tidak mungkin, kalau dihitung berdasarkan jadwal yang diberikan kepada saya, itu bisa sampai satu tahun,” ujarnya. 

Selain kepada masyarakat, lanjut Dudy, dirinya dengan difasilitasi partai telah melakukan pertemuan dengan seluruh unsure kepengurusan partai Golkar dari mulai DPD (Dewan Pimpinan Daerah), PK (Pengurus Kecamatan) hinga PD (Pengurus Desa). Hal itu dilakukan sebagai bentuk mensolidkan internal Golkar yang dilakukan sebelum turun ke masyarakat.

“Alhamdulillah semua PK sudah kita kumpulkan dengan difasilitasi oleh partai. Bagaimana kita mau mengusung kalau di internal belum kita solidkan. Seluruh struktur sudah kita solidkan untuk di internal, untuk para pengurus dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke tingkat desa. Insya Allah semua solid, karena kalau bicara partai itu bicaranya instruksi dari ketua partai,” katanya.

Yang pasti, kata Owner Objek Wisata Sidomba ini, dirinya saat ini baru berstatus bakal calon karena deklarasi pun secara de jure belum dilakukan, yang ada hanya baru de facto dirinya menyatakan siap dicalonkan sebagai bupati/wabup dalam acara Golkar di Gedung Sanggariang belum lama ini. Apapun yang nantinya akan diputuskan partai, dirinya mengaku siap melaksanakan putusan tersebut.
“Ini kan baru bakal calon, deklarasi kita belum. 

Waktu acara di Sanggariang saya hanya menyampaikan siap untuk dicalonkan. Secara de facto mungkin sudah dideklarasikan di internal, tapi de jure itu ada dalam wewenang ketua partai (H Yudi Budiana SH, red). 

Karena bagaimana pun juga untuk calon pemimpin daerah itu perlu ada kendaraan. Saya akan tunduk dan taat atas keputusan ketua partai yang memiliki keputusan dan kebijakan yang mutlak untuk di kepartaian,” tegas Dudy.

Lebih lanjut Dudy mengungkapkan, secara pribadi dirinya terus menjalin komunikasi baik dengan para bakal calon bupati/wabup yang saat ini sudah genjar melakukan hal sama dengannya, yakni blusukan ke desa-desa. 

“Komunikasi kita baik-baik saja, kalau kita ketemu ya kita ngobrol-ngobrol, kita kan bukan musuh. Mereka sahabat-sahabat kita semua. Dengan Pak Acep juga gak sering, kita komunikasi juga kebetulan saja bertemu dalam satu acara atau kegiatan dengan beliau,” tuturnya.

Terkait hubungannya dengan Bupati H Acep Purnama SH MH yang belakangan ramai diperbincangkan publik, menurutnya sejauh ini baik-baik saja. Bahkan ia sempat memberikan pujian bahwa kepemimpinan Acep dalam pemerintahan daerah ini cukup bagus dan kondusif. Namun ia pun menyampaikan wajar jika dalam berbagai kebijakan Acep banyak pihak yang mengaitkannya dengan politik.

“Memang kalau berbicara politik karena memang tahun ini adalah tahun politik, ya itu sangat wajar kalau terkadang segala kebijakan bupati itu dikaitkan dengan politik. Padahl itu hal yang berbeda, beliau tupoksinya jelas sebagai pemerintah daerah yang menjalankan rutinitas kinerjanya sebagai pemerintah daerah. Yang jelas, kalau ada kebijakan pemerintah daerah yang baik, kenapa tidak kita dukung,” tandas Dudy. (muh)

Sumber: