Berantas Sarang Nyamuk Sebelum Jatuh Korban

Berantas Sarang Nyamuk Sebelum Jatuh Korban

MAJALENGKA – Musim hujan ini pemerintah desa (pemdes) Cisambeng terus melakukan kegiatan pengasapan atau fogging. Hal tersebut Guna mengantisipasi munculnya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Fogging dilakukan dibeberapa titik sebagai salah satu antisipasi kembali munculnya kasus DBD di desa tersebut.
\"pengasapan
Pengasapan di desa Cisambeng. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, H Alimudin SSos MM MKes menjelaskan, kondisi cuaca serta lingkungan dan perilaku masyarakat yang masih mengabaikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi faktor kasus DBD muncul. 

“Sehingga dengan daya dukung habitatnya yang memadai untuk perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penular virus dengue. Selama itu pula kasus DBD akan selalu ada di lingkungan masyarakat,” jelas. 

Terlebih, kata dia, memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau disinyalir jentik-jentik nyamuk itu bersarang.   

Pihaknya mengakui, jika penyebaran penyakit ini menonjol di wilayah endemis yang sebagian besar berada di dataran rendah. Terlebih Kecamatan Palasah masuk daerah endemis DBD. 

Oleh karenanya, untuk penanganan penyakit tersebut Dinkes sudah menerapkan sistem kewaspadaan dini hingga jajaran terkait di Puskesmas. Hal tersebut agar petugas kesehatan dilapangan gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pemberantasan sarang nyamuk, serta melaporkan jika ada kasus DBD diwilayah kerjanya.

“Pihak kami melakukan investigasi epidemiologi, hingga pengasapan, kecuali di daerah non endemis. Akan tetapi, pengasapan bukan langkah yang paling efektif meredakan penyakit ini. Yang paling penting yaitu upaya pencegahan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menjaga lingkungan yang bersih,\" imbaunya.

Sementara itu, dari penuturan Kasi Pemerintahan Desa Cisambeng, Jojo Zakaria menyebutkan, fogging dilaksanakan dibeberapa titik atau seluruh blok. Dalam pelaksanaan fogging ini pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas Palasah dalam permohonan penyediaan abate serta peminjaman alat semprot.

“Kegiatan tersebut dilakukan sebagai antisipasi pemdes dalam upaya meminimalisir timbulnya penyakit DBD yang menjangkit warga mengingat kecamatan Palasah terutama desa Cisambeng merupakan endemis DBD,” katanya. 

Pihaknya menginginkan kepada seluruh masyarakat bisa terhindar akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut. Pasalnya, bukan tidak mungkin banyak jentik-jentik nyamuk dimusim hujan saat ini.

Menurutnya, kondisi selokan dan drainase juga terlihat kotor. Pengasapan ini dilakukan di lingkungan yang dinilai kurang bersih baik selokan hingga drainase. Secara kegiatan tersebut, pemdes juga melaksanakan operasi bersih disaluran air dengan cara melakukan pengurasan. 

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan. Terutama memasuki musim hujan saat ini. Kegiatan fogging ini dilakukan sebagai antisipatif dalam meminimalisir angka DBD,” katanya. 

Pihaknya  berharap, dengan upaya fogging yang dilakukan Pemdes dapat membuat masyarakat lebih sadar tentang kebersihan lingkungan di wilayahnya. “Namun demikian, melalui upaya PHBS tentunya menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan baik lingkungan maupun masyarakat,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: