Fikron: PDIP Kemungkinan Besar Usung Satu Paket

Fikron: PDIP Kemungkinan Besar Usung Satu Paket

KUNINGAN – Genderang “perang” menjelang Pilkada 2018 sudah ditabuh, partai-partai pun mulai bergerilya mencari pasangan untuk menyatukan kekuatan. Dari 9 parpol yang menduduki kursi di DPRD, diprediksi akan ada 3 koalisi parpol yang akan mengusung pasangan calon bupati/wabup diluar PDI Perjuangan.
\"pdi
PDI Perjuangan. image by pdiperjuangan.id
Berdasarkan ketentuan yang ada, setidaknya partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki 20 persen kursi di DPRD untuk bisa mengajukan calon. Di Kabupaten Kuningan, hasil Pileg 2014 hanya PDI Perjuangan yang sudah memenuhi persyaratan 20 persen kursi DPRD (10 kursi, red) untuk mengajukan pasangan calon bupati/wabup. Selainnya, parpol-parpol harus mengusung kekuatan dengan istilah koalisi agar dapat mengajukan pasangan calon.

Dari keseluruhan jumlah kursi DPRD Kuningan sebanyak 50, partai diluar PDIP yang harus berkoalisi untuk bisa mengusung pasangan calon, yakni PAN (8 kursi), Golkar (7 kursi), PKS (5 kursi), Demokrat (5 kursi), PKB (5 kursi), Gerindra (4 kursi), PPP (3 kursi) dan Nasdem (3 kursi).  

Dengan aturan main seperti itu, salah seorang pemerhati politik Kuningan, Fikron Luthfy Arif, memprediksi pada Pilkada Kuningan 2018 akan muncul 3 koalisi parpol yang siap bertarung bersama PDIP. 

Koalisi pertama yang selama ini sudah intens berkomunikasi, yakni PAN, PKS dan PPP. Bermodalkan 16 kursi di DPRD, koalisi 3 parpol bercorak Islam ini diyakini akan menjadi kekuatan besar guna mengusung figur calon kepala daerah/wakil kepala daerah.

Koalisi berikutnya, lanjut Fikron, yakni PKB, Gerindra dan Demokrat. Koalisi tiga parpol dengan bermodalkan 14 kursi di DPRD ini juga diprediksi akan menjadi lawan kuat bagi koalisi lain di Pilkada nanti. 

Tantangan terbesar di koalisi ini yakni PKB yang merupakan partai berbasis Nahdliyyin, karena bila PKB bisa menggerakkan massa NU di Kuningan, dipastikan koalisi ini akan menjadi lawan terberat bagi PDIP dan parpol koalisi lain.

Yang terakhir adalah koalisi Golkar dan Nasdem. Menurut Fikron, walaupun hanya dibangun dengan 2 parpol dengan bermodalkan 10 kursi di DPRD, ia meyakini koalisi tersebut juga akan diperhitungkan lawan mengingat Golkar sendiri merupakan partai senior yang sudah memiliki banyak pengalaman. 

“Saya memprediksi di Pilbup 2018 akan ada maksimal 4 pasangan calon. Jika dihitung dari kekuatan kursi DPRD, kan syaratnya minimal 20 persen kursi bisa mengusung, kalau selain PDIP tidak bisa karena PDIP punya 10 kursi (20 persen, red). Jadi, selain PDIP nanti ada 3 koalisi, yaitu PAN, PKS dan PPP, lalu koalisi PKB, Gerindra dan Demokrat serta koalisi Golkar dan Nasdem,” kata Fikron, kemarin (13/3).

Menurutnya, saat ini publik sedang diramaikan dengan sejumlah figur yang sudah banyak disebut-sebut akan maju sebagai calon bupati/wabup Kuningan di Pilkada 2018 tanpa ada yang menghitung kekuatan jumlah kursi parpol di DPRD. Ia mencoba menghitung kekuatan tersebut yang menurutnya cukup rasional.

“Kalau menghitung jumlah kursi masing-masing parpol di DPRD, menurut saya hitungan saya rasional juga lah. Ini diluar calon independen yang mungkin-mungkin saja bisa ada, tapi kayaknya berat juga calon independen sekarang. Kalau PDIP sih kemungkinan besar akan mengusung satu paket,” ujar Fikron.

Kendati demikian, Fikron enggan memprediksi siapa figur yang akan diusung oleh masing-masing koalisi selain PDIP. Ia hanya menyebut jika prediksinya benar, figur-figur tersebut akan muncul atau dimunculkan oleh masing-masing calon parpol koalisi di kemudian hari. 

“Kalau PDIP kan sekarang sudah rame tuh di media, ada Pak Acep, Pak Edo dan Pak Rana. Untuk figur lain dari koalis-koalisi diluar PDIP, mungkin nanti juga akan ada setelah koalisi terbentuk karena untuk koslisi harus matang dulu di masing-masing partainya. Itu juga kalau memang prediksi koalisi parpol seperti yang saya sebutkan benar nanti terbukti,” pungkasnya. (muh) 

Sumber: