Selasa 07-03-2017,13:00 WIB
KUNINGAN – Koalisi parpol Islam menjelang Pilkada 2018 di Kuningan terus dimatangkan. Hal ini juga menjadi perhatian tersendiri bagi Partai Golkar yang merupakan partai berbasis nasionalis ini. Kendati berbasis nasionalis, sinyal ketertarikan Golkar untuk bergabung bersama koalisi parpol Islam mulai muncul dan sempat dilontarkan Ketua Fraksi Golkar DPRD, Saw Tresna Septiani SH.
 |
Saw Tresna Septiani. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon |
Kepada Rakcer, kemarin (6/3), Saw Tresna mengungkapkan rasa penasarannya terhadap wacana mencuat belakangan ini terkait koalisi parpol Islam yang diwacanakan sejumlah politisi 3 Parpol Islam itu sendiri beberapa waktu lalu, yakni PAN, PKS dan PPP. Baginya, koalisi Islam menjelang Pilkada dan Pemilu. Ia menganggap wajar wacana koalisi Islam pun muncul di Kuningan menjelang Pilkada 2018.
“Jika Koalisi Islam mengarah pada koalisi partai berbasis umat Islam, maka Koalisi Islam ini menurut saya bukan sesuatu yang baru. Wacana koalisi ini selalu muncul menghangat setiap menjelang Pilkada. Seingat saya, dulu juga menjelang pemilu 2014 bahkan pemilu-pemilu sebelumnya wacana koalisi ini muncul,” ungkapnya.
Wanita berjilbab yang juga mantan aktivis perempuan Kuningan ini pun mengaku wacana koalisi Islam tersebut mungkin saja bisa terwujud untuk memunculkan pasangan calon bupati/wabup Kuningan di Pilkada 2018 mendatang. Hanya saja ia sangat berkeinginan untuk mengetahui siapa penggagas munculnya koalisi Islam tersebut di Kuningan.
“Kemungkinan terlaksananya koalisi ini mungkin saja terjadi, karena politik itu kan bersifat dinamis. Justru yang ingin saya tanyakan siapa penggagasnya? Karena menurut hemat saya agar rencana itu bisa terlaksana kan harus digagas, harus ada tokoh sebagai simpul partai,” harap Tresna.
Lalu bagaimana sikap Partai Golkar terhadap wacana koalisi partai Islam tersebut?, Tresna meminta agar Koran ini meminta komentar lebih lanjut kepada yang berwenang menjawab pertanyaan itu. Ia hanya mengingatkan Golkar bisa berkoalisi dengan siapa saja, termasuk bergabung dengan koalisi Islam jika memang kedepan itu memungkinkan secara hitung-hitungan politik.
“Bagaimana sikap Golkar terhadap wacana tersebut dan kemungkinan Golkar mau koalisi dengan partai mana?, itu silakan nanti tanya ke yang lebih berwenang menjawab ini (ketua DPD Golkar H Yudi Budiana, red). Yang jelas karena sekarang tahun politik, saya yakin semua partai juga akan berkomunikasi untuk saling menjajagi berbagai kemungkinan, begitupun dengan Partai Golkar,” tandas Tresna.
Saat hendak dikonfirmasi terkait saran Saw Tresna atas sikap Golkar terhadap wacana koalisi parpol Islam yang kini semakin mencuat, ketua DPD Golkar Kuningan H Yudi Budiana SH belum bisa memberikan tanggapannya karena saat handphone dia dihubungi, yang bersangkutan belum mengangkatnya. (muh)