Senin 06-03-2017,01:00 WIB
GEGESIK – Pada agenda reses pertama anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon tahun 2017 di daerah pemilihan (dapil) II, Hj Dian Hernawa Susanti banyak mendapatkan keluhan masyarakat perihal pelayanan rumah sakit yang pilih kasih.
|
Dian Hernawa Susanti reses di desa Jagapura. Foto: Dandy/Rakyat Cirebon |
Pada kesempatan reses yang digelar di Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon akhir pekan lalu itu juga tampak banyak masyarakat setempat yang mengeluhkan permasalahan pelayanan kesehatan di rumah sakit terutama di RSUD Arjawinangun yang pilih-pilih pasien.
Hal tersebut dirasakan sebagian besar masyarakat yang pernah mencoba memeriksakan perihal penyakitanya dengan menggunakan kartu Indonesia sehat (KIS) tetapi tidak dilayani dengan baik.
Melihat hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon komisi IV itu sangat perihatin melihat permasalahan masyarakat yang seharusnya mendapakan pelayanan kesehatan yang baik malah sebaliknya, hanya karena menggunakan KIS bukan pelayanan umum.
“Padahal kami, selaku wakil rakyat yang membidangi kesehatan selalu memantau dan mendampingi kapanpun masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan yang baik di rumah sakit. Seperti Arjawinangun, seringkali saya langsung komunikasikan dengan dinas terkait atau pegawai rumah sakit jika ada masyarakat yang mengadu tidak dilayani dengan baik,” kata Dian saat diwawancarai warawan Koran ini Jum’at, (3/3) seusai kegiatan reses selesai.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat di komisi IV yang dalam hal ini membidangi tentang kesehatan tidak akan tinggal diam melihat banyak masyarakat yang mendapatkan pelayanan kurang baik dari pihak rumah sakit.
Karena bagaimanapun seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama dengan tidak memandang aspek apapun. “Saya akan selalu dampingi masyarakat yang membutuhkan bantuan, selagi saya mampu pasti saya akan bantu semaksimal mungkin,”tegasnya.
Selian itu, salah satu warga Taruna (42) yang ikut dalam kegiatan reses pada sesi Tanya jawab juga menyampaikan, permasalahan kurang baiknya pelayanan rumah sakit Arjawinangun sudah lama dirasakan masyarakat desanya. Bahkan kata taruna pernah ada sebuah kasus yang ironis.
“Ada masyarakat yang periksa ke rumah sakit itu dengan menggunakan KIS, dia diperiksa dan hasil dari pemeriksaanya pasien ini baik-baik saja tidak ada penyakit yang kronis, tetapi entah kenapa sehari kemudian warga ini meninggal dunia,” kata Taruna.
Bukanlah masyarakat berfikir negatif terkait hasil diagnose dokter lanjut dia, tetapi masyarakat hanya berkeinginan untuk dilayani dengan baik, seperti halnya masyarakat lain yang menggunakan jalur umum.
“Kami juga berharap kepada pihak yang bisa membantu kami dalam hal ini anggota dewan untuk menyampaikan keluhan kami kepada pemerintah daerah maupun dinas terkait agar permasalahan pelayanan yang pilih-pilih ini bisa segerah selesai,” keluh Taruna pada kesempatan reses tersebut. (dym/mgg)