Pengusaha Asal Bandung Tertarik Kembangkan Objek Wisata di Majalengka

Pengusaha Asal Bandung Tertarik Kembangkan Objek Wisata di Majalengka

MAJALENGKA - Potensi wisata Majalengka yang saat ini terus dimunculkan rupanya mulai dibidik sejumlah pengusaha. Mereka mulai merancang paket liburan wisata untuk sekitar Kuningan, Majalengka dan Cirebon.  Mereka tertarik karena sebentar lagi bandara bertaraf internasional akan beroperasi. 
\"objek
Objek wisata Panyaweuyan Majalengka. dok. Rakyat Cirebon
Salah satunya Diah (32). Enterpreneur yang tinggal di Bandung ini tengah menjalin komunikasi dengan beberapa pengusaha di wilayah Ciayumajakuning. Menurutnya, berwisata alam atau mengunjungi wisata akan menjadi gaya hidup kalangan masyarakat menengah.

\"Wilayah Ciayumajakuning terutama Majalengka memang potensial. Informasinya tahun depan bandara itu sudah mulai beroperasi, jadi tempat wisata secara otomatis akan menjadi incaran wisatawan,\" ujar Diah, Jumat (3/3).

Diah mengatakan, hanya saja infrastruktur yang ada di objek wisata Majalengka harus segera dibenahi. Serta akses jalan menuju ke tempat wisata tersebut harus benar-benar diperlebar. Jika tidak segera dilakukan penataan objek wisata di Majalengka tidak akan berkembang.

\"Jika akses jalan yang masih sempit, lalu di lokasi wisata tidak ada penginapan, maka kemungkinan Majalengka hanya dilewati saja. Mereka akan lari ke Cirebon dan Kuningan,\" ujarnya.

Sementara itu sejumlah objek wisata alam seperti Panyaweuyan, puncak Sawiah, serta aneka curug mayoritas akses jalannya masih sempit dan belum ada pelebaran jalan hingga saat ini. Namun diakui oleh sejumlah pengunjung bahwa nuansa alamnya cukup menakjubkan.

\"Kalau untuk pengunjung lokal masih tetap tidak ada masalah. Tapi kalau pengunjungnya luar daerah itu yang jadi persoalan, karena hingga saat ini masih belum ada hotel atau penginapan,\" ujarnya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka sendiri tahun ini focus pengembangan objek wisata. Hanya saja lebih didahulukan untuk wisata unggulan Paralayang di bukit Panten dan Panyaweuyan. (hrd)

Sumber: