BPBD Sisir Sungai Srigading Hingga Cisanggarung

BPBD Sisir Sungai Srigading Hingga Cisanggarung

KUNINGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan bersama tim SAR dan relawan, melanjutkan pencarian Sulaeman (48), warga Rt 3/01 Desa Cipakem Kecamatan Maleber, yang hanyut di Sungai Srigading Cihejo pada Senin (27/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
\"bpbd
BPBD cari korban hanyut. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pencarian korban tersebut dilakukan dengan penyisiran sungai Srigading hingga sungai Cisanggarung tepatnya di Desa Mekarsari dengan peralatan lengkap seperti perahu karet dan pelampung.

\"Kita sudah mengerahkan 12 lebih personel yang terdiri atas Search And Rescue (SAR), BPBD dan Tagana serta dibantu masyarakat sekitar untuk mencari korban hanyut tersebut,\" katanya. Ia mengatakan, yang menjadi kendala dalam melakukan pencarian korban hanyut tersebut adalah masih derasnya arus Sungai Cisanggarung karena hujan masih terjadi di hulu.

\"Hari pertama proses pencarian sempat dihentikan karena sudah larut malam, hari ini pencarian terus dilakukan namun korban belum ditemukan,” ujarnya.

Kemudian, kata Agus pencarian dilanjutkan dengan menyisir sungai Cisanggarung mulai dari jembatan luragung/kasreng ke arah hilir/bendung Cikesik Cidahu. dan sampai sore ini operasi SAR masih berlangsung dan hasil masih nihil.

Ia meminta warga yang melakukan aktivitas di sungai maupun yang akan menyebrang sungai untuk lebih berhati-hati.

Apalagi, curah hujan sekarang masih tinggi dan aliran sungai deras diharapkan bagi masyarakat lebih hati-hati terutama ketika ingin menyeberang dan melakukan pekerjaan di aliran sungai tersebut. \"Tujuan dari melapor ini supaya lebih mengetahui medan yang dituju,\" katanya.

Ditambahkan Agus, akibat meluapnya air sungai srigading yang terjadi kemarin, telah terjadi beberapa kerusakan seperti TPT longsor panjang 5 meter dan lebar 4 meter mengakibatkan satu musholah terancam longsor, pondasi posyandu longsor, TPT sungai longsor panjang 40 meter dan tinggi tiga meter.

Selain itu, akibat TPT longsor, mengakibatkan 3 unit rumah terancam longsor milik Ahidi, Uhen dan Andi, serta satu unit warung klontongan milik Ahmad terbawa arus sungai srigading. Belum ada penanganan karena aliran sungai masih deras dan waktu sudah sore.

“Dari hasil kajian, kami bersama relawan dan masyarakat akan memperbaiki TPT dan bronjong, serta membongkar posyandu dan pemasangan cerucuk bambu,” jelasnya. (ale)

Sumber: