Rabu 01-03-2017,13:00 WIB
SUMBER – Bupati Cirebon Drs Sunjaya Purwadisastra MM MSi dianggap terlalu percaya diri mengklaim sebagai calon bupati yang akan direkomendasikan untuk Pilkada 2018 nanti. Pasalnya, kandidat atau bakal calon yang akan diusung oleh partai khususnya PDI Perjuangan harus melalui beberapa tahapan, dan mekanisme itu belum ditempuh. Yang artinya belum ada bakal calon dari PDI Perjuangan.
|
Bakal calon bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra. dok. Rakyat Cirebon |
“Siapapun yang nanti diusung menjadi bupati atau wakil itu nanti harus mengikuti pengkaderan dulu. Sama seperti seluruh kepala daerah dan wakil dari PDI Perjuangan yang mengikuti pilkada 2017 kemarin, semuanya ikut pengkaderan kepala daerah dulu. Nah untuk yang pilkada serentak 2018 itu belum ada pengkaderannya,” terang kader PDI Perjuangan, Suherman Anger pada Rakcer, Selasa (28/2).
Masih disampaikan, sekolah pengkaderan calon kepala daerah ini hanya salah satu tahapan yang ahrus dilalui, selain melihat hasil survei dan polling. Artinya tidak semudah yang dibayangkan untuk bisa menjadi bakal calon yang diusung oleh partai banteng moncong putih itu.
“Nah, Sunjaya tidak tahu nanti ikut apa tidak, orang belum ada panggilan. Yang menentukan kan DPP, dan sekarang lebih ketat lagi tidak seperti dulu. Ada tim evaluasi, nanti dilihat pollingnya seperti apa,” sambungnya.
Lebih lanjut Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon ini menyampaikan, peluang rekomendasi bisa jatuh ke siapapun, sekalipun itu incumbent belum tentu bisa mengamankan rekom. Mengingat semuanya dilihat dari hasil survei di lapangan.
“Ya bisa ke si A atau B, dengan catatan orang tersebut layak dijual ke masyarakat dan hasil survei menggembirakan dan polling tinggi,” jelasnya.
Disinggung apakah nanti PDI Perjuangan akan mengusung satu paket atau tidak, pria yang akrab disapa Anger menegaskan PDI Perjuangan harus satu paket. Melihat beberapa daerah seperti Kabupaten Kuningan dan Majalengka mampu memenangkan pemilihan dengan mengusung satu paket pasangan.
“Fraksi inginnya satu paket pasangan. Kuningan sama Majalengka satu paket saja bisa menang, ya kita harapannya Cirebon juga bisa menang lagi. Untuk calonnya siapa ya kita lihat setelah mekanismenya dilalui semua,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih menegaskan tidak memiliki niatan untuk mencalonkan diri sebagai bupati ataupun wakil bupati.
“Di PKB ada mekanismenya dan itu harus ketua DPC. Tapi ya tolong jangan membatasi komunikasi, sekarang ini kan belum mendekati pilkada jadi jangan melarang komunikasi dengan siapapun, yang penting kan tidak menyalahi aturan. Pada saat ada pihak-pihak yang membutuhkan bantuan, kemudian saya tidak bisa menanganinya kan pasti saya komunikasikan dengan pihak lain. Jadi intinya tolong internal jangan salah paham,” tutur Yuningsih singkat. (ari)