Pemda Kucurkan Rp21,4 Miliar untuk Pembangunan Jembatan

Pemda Kucurkan Rp21,4 Miliar untuk Pembangunan Jembatan

MAJALENGKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka akan fokus melaksanakan pembangunan di sejumlah titik hingga dua tahun kedepan. Hal ini seiring dengan adanya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati. Serta maraknya pembangunan industri. 
\"jembatan
Jembatan Cisambeng Majalengka rusak parah. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi mengatakan, Pemkab Majalengka memprioritaskan lima kebijakan untuk dicanangkan pada 2018. Lima kebijakan itu, yakni peningkatan pelayanan dasar, peningkatan kapasitas ketahanan pangan, pengembangan parawisata, peningkatan infrastruktur dan penataan ruang dalam menunjang aksebilitas destinasi kawasan wisata, dan pengentasan kemiskinan.

“Lima kebijakan ini hasil evaluasi dan usulan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) demi kemajuan Majalengka,” ujar Sutrisno, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, pada prosesnya nanti, target peningkatan produktivitas usia 15 hingga 59 tahun akan diarahkan ke sektor kehutanan sebanyak 455 Kepala Keluarga. Kemudian pertanian sebanyak 18.127 jiwa, perikanan dan peternakan sebanyak 106 jiwa, industri pengolahan 1.090 dan sektor lainnya 31.567 kepala rumah tangga.

“Kami akan fokus pada peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Seperti gedung rumah sakit, maupun puskesmas, ketersediaan obat hingga mobilisasi pelayanan,” jelasnya.

Sementara untuk tahun ini, kata dia, Pemkab menyiapkan anggaran ratusan miliar untuk merehabilitasi atau membangun jalan yang rusak. Dana tersebut bersumber dari APBD murni 2017. Serta dana Alokasi khusus (DAK) fisik dari APBN. Dana miliaran tersebut sedianya akan digunakan untuk memperbaiki kurang lebih 104 kilometer di 87 titik ruas jalan yang statusnya jalan kabupaten.

“Sedangkan untuk pembangunan jembatan yang akan dikerjakan tahun ini dianggarkan Rp21,4 miliar dari APBD kabupaten. Pembangunan dan rehabilitasi jalan yang bersumber dari DAK fisik dianggarkan Rp22,5 miliaran.  Serta pembangunan ruas jalan Bantarwaru-Ampel sepanjang kurang lebih 4,7 kilometer,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, untuk dana pemeliharaan jalan rutin juga disediakan Pemkab di APBD. Namun, pihaknya tidak berorientasi ke penggunaan dana pemeliharaan tersebut.

Pihaknya lebih mengoptimalkan pemeliharaan yang berkesinambungan terhadap hasil pekerjaan rehabilitasi jalan yang sudah terlaksana secara optimal. Sehingga jalan yang telah dibangun atau direhabilitasi tersebut bisa lebih awet dan tahan lama.

“Kalau di dialokasikan 5-10 persen dari total belanja dana rehabilitasi jalan. Tapi kita tidak akan fokus pada orientasi pemanfaatan dana tersebut, tapi akan lebih difokuskan pada perawatan bersama,” ujar Sutrisno.

Misalnya, kata dia, kualitas jalan yang baru terbangun dan direhabilitasi tersebut biasanya ada masa pemeliharaan pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan proyek rehabilitasi jalan tersebut. Kemudian selepas itu yang mesti dioptimalkan adalah peran masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kondisi jalan.

Ia memberi contoh lain, ketika mendapati saluran drainase di pinggiran jalan tersumbat, untuk tahap awal bisa segera melapor ke dinas untuk segera mengatasinya. Nantinya, warga diharapkan ikut berpartisipasi menjaga agar saluran drainase agar tetap lancar. Sehingga jalan tidak tergenangi air dan bisa lebih awet.

“Kalau jalan yang biasa dilalui masyarakat rusak akibat kurang perawatan, kan masyarakat juga yang rugi. Makanya kita menggandeng masyarakat untuk ikut bersama-sama menjaga kondisi jalan di dekat lingkunganya agar bisa awet,” ujarnya.

Tahun Ini Jembatan Cisambeng Diperbaiki
Sementara itu, Dinas Bina Marga kabupaten Majalengka memastikan jembatan Cisambeng Kecamatan Palasah yang rusak parah akan segera diperbaiki  pada tahun ini. Kepala Bina Marga Kabupaten Majalengka, H Eman Sulaeman mengatakan, perbaikan jembatan Cisambeng di ruas jalan nasional Cirebon-Bandung memang akan diperbaiki. Hanya saja, pihaknya belum mendapatkan informasi detailnya terkait bulan apa realisasi perbaikanya.

\"Pokoknya tahun ini. Cuma kami belum tahu pasti bulan apa, tapi kami sudah usulkan agar segera diperbaiki. Mengingat kondisinya sangat parah,\" ujar Eman, Selasa (28/2). Pihaknya meminta, kepada para pengendara agar lebih waspada dan hati-hati saat melintas jembatan Cisabeng. Mengingat kondisi jembatan tersebut hampir putus. 

Pengendara disarankan menempuh jalur alternatif untuk menghindari kemacetan maupun kecelakaan.\"Bila ada jalur alterntif lain yang lebih aman. Pengendara sebaiknya jangan melewati jembatan tersebut. Laporan yang kami terima, lempengan besi sering tergeser. Karena kendaraan besar selalu melintas terlalu banyak menambah kerusakan,\" ujarnya.

Berdasarkan pantauan di sekitar lokasi jembatan, sejumlah petugas dan warga bersama-sama mengatur lalu lintas kendaraan yang melintas. Terutama pada sore hari menjelang malam. Mengingat di jam-jam sore tersebut, kemacetan sering terjadi akibat banyaknya kendaraan besar yang melintas.

\"Kalau sore selalu macet, karena meskipun diperbaiki lempengan bajanya, tetap saja kalau terus menerus menjadi hancur kembali. Siklusnya, paling-paling bertahan tiga atau empat hari,\" ujar warga setempat, Khoeron.

Bahkan, kata dia, sejumlah sopir angkutan umum juga merasa kesal dengan kondisi jembatan Cisambeng yang tidak segera diperbaiki. Pihaknya mengkhawatirkan ketika realisasi perbaikan di mulai, bakal menambah kemacetan. Pasalnya, dapat dipastikan pihak terkait akan menggunakan sistem buka tutup.

\"Kalau realisasi perbaikan dilaksanakan, pastinya kendaraan yang melintas akan lewat secara bergantian melintas jembatan sementara,\" ungkapnya.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PPP, H Pepep Saepul Hidayat mengatakan, sebetulnya persoalan kerusakan jembatan Cisambeng tidak mesti mempersoalkan status jalan tersebut. Alasannya karena berada di wilayah Kabupaten Majalengka, maka pihaknya mendesak pemkab agar segera menindaklanjutinya.

\"Pemda seharusnya segera mendesak pemprov atau pemerintah pusat. Ini bukan soal status jalan. Tetapi ini soal keselamatan warga dan pengendara. Sifatnya sangat urgen. Kalau memang pemda tidak bisa, pemda harus lebih mendesak pemerintah di atasnya untuk segera melakukan perbaikan,\" imbuhnya. (hsn/hrd)

Sumber: