Developer Yakin Bisnis Properti Makin Moncer

Developer Yakin Bisnis Properti Makin Moncer

CIREBON – Tahun ini pasar properti diprediksi akan terus  membaik, seiring dengan  masih tingginya permintaan rumah pertama di Cirebon. Hal itu dikemukakaan oleh Sekretaris Real  Estate Indonesia (REI) Cirebon,  Gunadi.
\"Sekretaris
Sekretaris REI Cirebon Gunadi. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Menurutnya, saat ini Cirebon sudah menjadi daerah tujuan urban, bukan daerah transit. Banyak pendatang yang ingin menetap di Cirebon membuat permintaan  rumah tinggal masih tinggi.

“Peluang bisnis properti pertama itu potensinya besar. Dengan Cirebon menjadi kota tujuan bukan kota transit lagi itu peluangnya besar. Setiap tahun kebutuhan pasti akan tumbuh,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Pria yang juga menjabat sebagai  Direktur Utama PT Trimanunggal Utama itu mengulas pencapaian group perusahaan properti yang dipimpinnya. Secara angka, kata Gunadi, permintaan rumah tinggal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

“Tahun 2015 secara grup terealisasi sebanyak 350 unit, tahun 2016 hampir 400 unit terjual. Sementara dari BTN pada 2015 terealisasi 5 ribu unit untuk rumah pertama. Sementara pada 2016 naik menjadi 7 ribu unit,” ulasnya.

Hal itu, kata dia, menunjukan perolehan yang siginnifikan untuk pencapaian bisnis properti di Cirebon. Dari angka tersebut, Gunadi  optimis pasar properti di tahun ini akan tetap bergairah. Sehingga di grup properti di bawah komandonya, akan terus mengembangkan beberapa titik perumahan baru.

“Kami sendiri sedang merealisasikan yang 400 unit. Berbicara properti ke depan pasti bagus dengan ekonomi yang membaik.  Jelas, ada pengaruhnya terhadap perumahan menengah dan atas,” katanya.

Selain itu, pihaknya sedang mengembagkan rumah subsidi dengan harga maksimal Rp123 juta. Rumah jenis ini cenderung masih banyak diminati pasar.  Gunadi menambahkan,  potensi pasar  properti yang bagus justru tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai.

Sehingga, tidak heran jika perusahaan properti yang mengembangkan rumah murah akan tetap laris manis di pasaran. “Berhubung wilayah Cirebon kecil, maka mengelola lahan  yang terbatas ini harus pintar memutar strategi,” pungkasnya. (wan)

Sumber: