PDIP Segera Jaring Bakal Calon Bupati Kuningan

PDIP Segera Jaring Bakal Calon Bupati Kuningan

KUNINGAN – Manuver sejumlah partai politik kian hari semakin terlihat menjelang Pilkada 2018. Salah satunya dilakukan PDI Perjuangan Kuningan yang berencana akan segera membuka penjaringan bakal calon (balon) bupati dan wabup. Pembukaan penjaringan tersebut akan mulai dibuka April 2017 mendatang.
\"Ketua
Nuzul Rachdy. dok. Rakyat Cirebon
Ketua Fraksi Restorasi-PDIP DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE mengatakan, PDIP   tidak akan lama lagi  akan membuka penjaringan calon bupati dan wabup dari PDI Perjuangan.  

“Kita sudah dapatkan bupati dan wakil bupati, ini harus dipertahankan, ini target yang harus kita pertahankan. Soal bupatinya siapa, wabupnya siapa, itu belum. Tapi posisinya harus kita amankan. April penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dari PDI Perjuangan sudah kita mulai. Eksternal juga boleh daftar,” katanya.

Menurut Nuzul, PDI Perjuangan adalah partai terbuka. Pihaknya  tidak ada prioritas harus dari internal. “Lita ukurannya popularitas dan elektabilitas, karena PDI Perjuangan kan ingin menang,” kata Nuzul, Senin (20/2).

Diakuinya, sejak kasus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok  muncul ke publik, saat ini PDIP menjadi sorotan masyarakat. Hanya saja ia meyakini kondisi nasional tersebut sama sekali tidak berpengaruh ke daerah. 

Menurutnya, jika dilihat dari elektabilitas, baik di Jawa Barat maupun nasional PDIP masih mendapat kepercayaan dari masyarakat.

“Jadi, tidak ada pengaruh apa-apa ke daerah. Buktinya sekarang putaran pertama saja (Pilkada DKI Jakarta, red) Ahok menang kok. Itu artinya tingkat kepercayaan masyarakat kepada PDI Perjuangan masih tinggi,” ujar Zul, sapaan akrabnya. 

Ia kembali menegaskan posisi bupati dan wabup Kuningan pada Pilkada 2018 mendatang akan kembali dimenangkan oleh PDI Perjuangan dalam satu paket. Harapan itu sesuai dengan kondisi saat Pilkada 2013 yang memenangkan paket pasangan Hj Utje Ch Suganda SSos MAP (Almarhumah) dan H Acep Purnama SH MH dengan nama singkatan Utama. 

“Walaupun dulu juga yang mengusung (Utama, red) banyak dari, tapi pengusung utamanya itu adalah PDI Perjuangan, itu karena Bu Utje kader PDI Perjuangan, Pak Acep juga kader PDI Perjuangan. Demikian juga sekarang, bupatinya Pak Acep kader PDI Perjuangan, wabupnya Pak Dede Sembada kader PDI Perjuangan. Nanti 2018 tentu target maksimal kita juga seperti itu, walaupun kita juga membuka diri dengan partai-partai lainnya,” ujar Zul.    

Zul yang juga anggota Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) PDI Perjuangan Jabar ini mengungkapkan, ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari proses Pilkada serentak 2017. Dari 3 Pilkada di Jabar khususnya, terdapat satu target daerah yang menang dan target itu terpenuhi, yakni Pilkada Kota Cimahi yang dimenangkan PDI Perjuangan.  

“Yang akan menjadikan target kita selanjutnya di Pilkada serentak 2018 itu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Subang. Kalau Pangandaran kan PDI Perjuangan sudah menang disana, Ciamis juga sudah dapat oleh kita,” ungkapnya.   

Dalam melihat banyak partai lain yang sudah bergerilya, ia mengatakan masing-masing partai punya cara sendiri untuk melakukan mekanisme. Namun secara umum di setiap partai memiliki mekanisme sama dalam penjaringan calon. Ia pun menganggap sangat positif dengan sudah banyaknya figur calon yang muncul, karena untuk masyarakat akan ada banyak pilihan. 

“Masalah rekomendasi yang menentukan itu DPP atas hasil survei DPP juga. Dari sisi figur kepartaian, di partai kami sangat jelas Pak Acep dan Pak Rana sudah tidak diragukan lagi. Tapi nanti akhirnya akan dilihat dari hasil survei. DPP telah membuat tim survei tersendiri yang tanpa diketahui DPC. Tapi kita juga akan membuat survei, masing-masing kita membuat survei untuk menganalisa kekuatan sendiri,” tandas Zul yang pada Pileg 2019 nanti  akan diproyeksikan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jabar. (muh)

Sumber: