FPKB Tidak Tertarik Bangun Koalisi Baru

FPKB Tidak Tertarik Bangun Koalisi Baru

SUMBER – Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cirebon belum tertarik bangun koalisi baru di parlemen. Sebab sistem koalisi yang dibangun saat ini tidak menarik. 
\"partai
Partai Kebangkitan Bangsa. image by dpp.pkb.or.id
Selain itu, Ketua Fraksi PKB H M Fahrurrozi juga menganggap koalisi baru yang dibangun di parlemen tidak berpengaruh terhadap peta politik di Pilkada nanti. 

“Ya memang dimomen perubahan alat kelengkapan dewan (AKD) nanti bisa saja terbangunnya koalisi baru. Bukan hanya PKB yang bisa melakukan, tapi partai lain juga,” terangnya pada Rakcer, Selasa (14/2) saat di temui di ruang fraksi.

Kemudian jika harus ada koalisi itu untuk mengkoalisikan apa, begitupun dengan oposisi untuk apa. Serta sistemnya seperti itu, menurut pria yang akrab disapa Kang Paul ini perlu diperjelas terlebih dahulu.
Dukung Pasangan Jago Jadi, di Parlemen Tetap Tak Dapat Jatah
“Sistem saat ini tidak menarik, masa koalisi rasa oposisi. Kalau begitu ya lebih baik tidak masuk system sekalian,” jelasnya.

Hal itu yang kini dirasakan oleh PKB, meski disebut berkoalisi dengan partai pemenang. Namun PKB tidak mendapatkan porsi lebih di parlemen.

“Jika sudah begitu kan posisi kita tidak jelas, dibilang koalisi ya nyatanya seperti itu. Dikatakan oposisi ya pada putaran kedua Pilkada lalu kita mendukung,” sambungnya. 

Oleh karena itu, sambung Kang Paul, koalisi atau oposisi saat ini tidak menjadi penting. Sehingga pada saat perubahan AKD nanti pihaknya tidak mau ambil pusing apakah mendapatkan porsi atau tidak. 

“Kalau tidak dikasih ya mangga, sekalian saja posisi wakil ketuanya di kasih ke partai lain tidak masalah. Koalisi saat ini yang terbangun hanya sebatas pendekatan fasilitas saja, tapi bagaimana membangun Kabupaten Cirebon belum berjalan baik,” tegas Kang Paul. 

Mantan ketua DPC PKB ini melanjutkan, kaitan dengan perubahan AKD, ia lebih sepakat menggunakan ranking atau sesuai dengan perolehan suara. 

“Siapa saja yang terbaik kemudian distribusikan, mending tidak ada koalisi atau oposisi di AKD,” sambungnya. 

Hal senada diungkapkan anggota fraksi, Zaenal Arifin Wa’ud M.Si. Menurutnya, sebagai partai pendukung pemerintah, PKB justru seperti partai oposisi. 

“Kalau melihat kebelakang kita kan koalisi pemerintah, tapi justru kita ditinggal. Tapi itu tidak masalah, karena semakin kita ditinggal maka akan membuat semakin kita besar. Karena masyarakat menilai, dan terbukti partai pemenang mengalami penurunan suara, dan kita justru meningkat,” tuturnya singkat. 

Sebelumnya, politisi Partai Hanura, Supirman SH menyatakan momen perubahan AKD membuka lebar peluang membangun koalisi baru. Dan yang sudah terlihat melakukan manuver yakni PKB. 

“Ya sangat mungkin sekali terjadi, tinggal bagaiamana keseriusan PKB seperti apa,” paparnya. (ari)

Sumber: