Cimanuk Surut BPBD Tetap siaga

Cimanuk Surut BPBD Tetap siaga

INDRAMAYU - Debit air Sungai Cimanuk yang mengalir di wilayah Kabupaten Indramayu berangsur surut mulai Selasa (24/1) 24/1) hari. Namun pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih harus siaga dan memantau perkembangan dengan mengimbau masyarakat agar waspada.
\"Sungai
Sungai Cimanuk. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, kemarin di Posko Siaga Banjir di kawasan Bendung Bangkir. Dikatakan, meski ‎debit air Sungai Cimanuk sudah berangsur surut, namun pihaknya masih mengkhawatirkan ketinggian permukaan air akan kembali bertambah.

 Pasalnya, intensitas curah hujan yang cukup tinggi masih akan terjadi hingga Februari mendatang. \"Informasi dari BMKG curah hujan tinggi sampai Februari. Kalau hujannya di Indramayu tidak masalah, tapi kalau hujannya di wilayah Garut atau Majalengka bisa berpotensi Sungai Cimanuk meluap,\" jelasnya.

Untuk itu pihaknya masih harus selalu siaga setiap saat dan bergerak secara situasional. Kesiap siagaan tersebut mencakup sumber daya manusia (SDM), logistik, maupun sarana dan prasarana.

Termasuk mengintensifkan koordinasi dengan stake holder pemerintahan dan semua pihak. Juga melakukan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi dan penanganannya. \"Masyarakat juga harus bisa mandiri dalam melakukan antisipasinya,\" ujar dia.

Sementara itu, luapan air Sungai Cimanuk yang terjadi pada Senin (23/1) kemarin ‎merendam sedikitnya 425 rumah di sejumlah desa di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk.

Diantaranya 90 rumah dengan jumlah jiwa 120an terdapat di Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya. Dan 335 rumah dengan jumlah jiwa 950an di Desa Rambatan, Kecamatan Lobener.

\"Untuk yang di Pilangsari, Kecamatan Jatibarang hanya rembesan tapi sangat mengkhawatirkan,\" kata dia.

Untuk penanganan di sejumlah titik, BPBD bersama berbagai pihak termasuk unsur muspida dan masyarakat baru sebatas menutup rembesan maupun kebocorannya dengan menggunakan tumpukan karung berisi tanah atau pasir.

\"Penanganan yang di Bendung Balas, di sebelah Bendung Bangkir terpaksa alirannya ditutup pakai tanah, ada dua bechoe sampai sekarang masih stand by. Kalau tidak ditutup bisa-bisa Indramayu kota kebanjiran,\" ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, luapan air Sungai Cimanuk yang kondisinya jauh di atas normal mengakibatkan kepanikan dan merendam ratusan rumah di sejumlah desa.

Meski tidak ada tanggul yang jebol, namun warga di sepanjang DAS Cimanuk merasakan buruknya kondisi tanggul, klep gorong-gorong, dan tembok pengganti tanggul. (tar)

Sumber: