Cabai Setan Menghilang di Pasaran
KEJAKSAN – Setelah mengalami lonjakan harga, cabai rawit merah atau dikenal cabai setan kini menghilang dari pasaran. Hal tersebut terpantau di Pasar Pagi, Kota Cirebon.Salah satu pedagang cabai di pasar setempat, Hj Sarah menuturkan, sejak harganya melonjak n aik, peminat cabai setan mulai menurun. Hal itu membuat pasokan cabai setan di Pasar Induk Jagasatru juga mulai menurun bahkan tidak ada. “Cabai setan sudah enggak ada di Jagasatrunya juga. Karena mungkin harganya tinggi sekali. Saya juga kalau jual enggak banyak paling 25 kg aja untuk stok,” ungkapnya, kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Sarah menuturkan, hilangnya cabai setan karena kurangnya peminat. Ditambah, harganya yang mahal membuat sebagian pedagang tidak berani berjualan cabai setan dalam jumlah banyak.
Ditambahkan Hj Sarah, saat ini masyarakat lebih memilih cabai merah kering sebagai bumbu dapur mereka. Meski sama-sama terbuat dari cabai rawit merah, harga cabai merah kering lebih murah dibanding harga cabai setan.
“Orang sekarang ke cabai kering. Padahal bahannya sama dan pedesnya juga sama, jadi sudah ada cabai kering karena harganya juga lebih murah Rp60 ribu, kalau cabai setan itu harganya sekarang Rp150 ribu,” tuturnya.
Di kios miliknya, hanya cabai setan yang tidak ada. Jenis cabai lainnya, seperti cabai rawit hijau atau caplak, cabai merah besar dan cabai hijau besar tersedia dalam jumlah yang cukup. Di antara beberapa jenis cabai, hanya cabai setan yang harganya melangit. Sedangkan cabai lainnya, tutur Hj Sarah cenderung stabil.
“Harga cabai setan Rp150 per kilonya, kalau cabai rawit caplak Rp70 ribu. Harga cabai besar merah Rp40 ribu kalau, cabai besar ijo Rp30 ribu. Bawang stabil harganya yang merah Rp30 ribu, yang putih Rp40,” terangnya.
Hal serupa juga dialami pedagang cabai lain, misalnya Nining. Sejak mahalnya harga cabai setan, Nining kini menjual cabai kering pada para pelangganya. Dia lebih memilih menyediakan cabai kering karena lebih awet. “Saya juga jual cabai rawit kering harganya Rp60 ribu,” katanya. (wan/mgg)
Sumber: