Tiket DPP PDIP Tetap Perhatikan Arus Bawah
MAJALENGKA - Terkait salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki para bakal calon (Balon) Bupati dan wakil bupati, harus mendapatkan rekomendasi dari DPP, Sejumlah kader partai penguasa PDIP percaya jika tikrt yang muncul akan perhatikan suara atau aspirasi dari arus bawah.
Demikian seperti yang diungkapkan Sekretaris PAC PDIP Jatitujuh Sutrisno BE. Menurut politisi asal Desa Putri Dalem ini, meski rekomendasi DPP merupakan keharusan agar dikantongi balon, namun bukan berarti rekomendasi itu mengesampingkan usulan dari kader dibawah
Pasalnya, kata dia, di PDIP ada mekanisme dalam menentukan atau mengusung kader yang akan dimajukan dalam Pilkada.
“Diantaranya dimulai dari tahap pengusulan, penyaringan dan penjaringan balon yang dimulai dari tingkat ranting hingga ke tingkat DPC. Misalnya saja di semua PAC, termasuk PAC Jatitujuh, nantinya akan meminta anak ranting PDIP untuk mengusulkan nama-nama kader yang dinilai layak untuk diusung jadi balon bupati dan wakil bupati, kemudian nama-nama hasil musyawarah di anak ranting akan diserahkan ke PAC, dari PAC selanjutnya nama nama itu akan diserahkan ke DPC untuk dibahas, termasuk disaring dan dijaring,” ucapnya.
Setelah digodok atau dibahas melalui mekanisme penyaringan dan penjaringan di DPC, nantinya nama-nama itu akan diserahkan ke DPD dan berjenjang hingga ke DPP, untuk kemudian menunggu rekomendasi dari DPP.
“Jadi meski rekomendasi merupakan syarat mutlak, kami tidak khawatir, sebab salah satu acuan rekomendasi itu sendiri pasti atas masukan aspirasi kader dilevel bawah,“ ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) Drs Sabungan Simatupang soal wacana soal pencalonan, baik Majalengka 1 (M1) dan Majalengka 2 (M2) dari PDIP masih terlalu dini, sebab untuk menentukan pasangan yang akan diusung, PDIP memiliki mekanisme yang harus dilalui.
Namun demikian pihaknya membenarkan, jika saat ini di lapangan memang sudah banyak beredar isu yang berseliweran mengenai paket pasangan calon yang akan diusung partainya.
Misalnya saja ada isu kalau H Karna akan berpasangan dengan Iman Pramudya, kemudian ada isu kalau Karna akan berpasangan dengan H Suraman, termasuk isu kalau H Karna akan berpasangan dengan Tarsono.
Maupun isu-isu lainya, yang jelas sebutnya hal itu merupakan isu mengingat sampai detik ini PDIP sendiri belum memutuskan dan menetapkan siapa kader yang akan disusung dalam Pilkada Majalengka 2018 mendatang.
“Adapun mengenai aspirasi soal pasangan pasangan seperti isu yang beredar dilapangan saat ini, silahkah saja karena merupakan hak pribadi masing-masing, yang pasti sampai saat ini secara resmi memang PDIP belum menentukan calon,” ucap pria yang kini duduk sebagai Anggota Fraksi PDIP itu.
Senada, Sekretaris DPC PDIP Majalengka Tarsono D Mardiana Ssos mengatakan, jika sampai saat ini PDIP tetap melakukan komunikasi dengan semua partai dan semua tokoh di Majalengka.
Sehingga masih terlalu dini untuk membicarakan masalah paket pasangan pencalonan dari PDIP.
Mengingat ada mekanisme partai yang harus dilalui dalam menentukan siapa calon yang akan disusung PDIP, termasuk masalah rekomendasi dari DPP.
“Sampai saat ini kami masih berkonsentrasi terhadap penguatan struktur partai dan program-program partai, terlalu dini kalu berbicara masalah pencalonan apalagi masalah paket pasangan yang akan diusung PDIP, kita serahkan saja hal itu pada mekansime partai,” ucapnya.
Sementara dari pantauan Koran ini dilapangan, meski belum ada keputusan resmi dari PDIP, namun sepertinya posisi M1 sudah hampir pasti akan disematkan kepada Dr H Karna Sobahi MMPd.
Hal itu berkaca pada rumor dan stetmen Ketua DPC PDIP Majalengka H Sutrisno sebelumnya yang menyatakan posisi M1 menjadi harga mati bagi H Karna.
Sehingga, yang terjadi saat ini banyak sekali kader internal PDIP maupun kader diluar partai banteng itu yang mengincar posisi kursi M2, mengingat sampai sejauh ini tingkat popularitas dan elektabilitas H Karna dimasyarakat masih cukup tinggi.
Hal itu membuat aroma persaingan di internal kader PDIP untuk mendapatkan restu atau rekomendasi untuk posisi M2 agar bisa berpasangan dengan H Karna semakin meningkat. (pai)
Sumber: