Desa Cemara Wetan Dihantui Banjir Rob
Pasalnya, hingga kini, belum ada bangunan senderan sungai yang diduga sebagai penyebab utamanya.
Hal itu diungkapakan oleh salah Satu masyarakat Desa Cemara Wetan, Ali Sodikin yang menuturkan, desanya sudah terbiasa terkena banjir rob, bahkan dimusim kemarau sekalipun.
“Buktinya di desa tetangga (Cangkring,red) tidak banjir rob, mohon dong pemerintah daerah turun tangan,” tegasnya.
Lanjut Ali, letak geografis Desa Cemara Wetan dan Cangkring hanya dipisahkan dengan sungai, namun bantaran sungai yang masuk di wilayah pemerintahan Desa Cangkring sudah dibangun senderan.
Dia juga menuturkan, meskipun genangan air rob tidak berlangsung selama 24 jam full namun berdampak besar bagi masyarakat.
Hal itu jelas sangat mengganggu jalanya aktifitas warga dalam mencari nafkah bagi keluarga, dikarenakan waktunya habis untuk berbenah.
“Ketinggian air bervariasi seperti 30-40 cm, pagi banjir sore surut, masa setiap hari kami fokus rob, kapan bekerjanya?” ucapnya.
Dia juga berharap, adanya penanganan secara serius dari Pemerintah Daerah maupu Pusat, dengan membangun senderan pada tangggul sungai.
Sekaligus meninggikan bantaran sungai,agar kedepanya masyarakat Desa Cemara Wetan tidak selalu menjadi korban banjir rob.
“Miris mas, Desa Tetangga aman, kok kami selalu terkena rob,” pungkasnya. (yan/mgg)
Sumber: