PKB Persiapkan Dorong Kiai Abdul Aziz Maju

PKB Persiapkan Dorong Kiai Abdul Aziz Maju

Pastikan Koalisi dengan PDIP di Pilkada 2018 

KUNINGAN – Setelah diawali dengan pernyataan politik dari pengurus DPD Partai Golkar dan DPD PAN soal persiapan menjelang Pilkada 2018, kini giliran PKB angkat bicara.
\"pengurus
Pengurus NU dan PKB berdoa bersama. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon

Disampaikan langsung Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi yang menyatakan partainya pun siap mendorong bakal kandidat untuk Pilkada 2018, yakni Ketua MUI KH Abdul Aziz Anbar Nawawi.

Dorongan yang akan dilakukan PKB terhadap Kiyai Aziz untuk kandidat di Pilkada nanti merupakan respons positif terhadap salah satu usulan tokoh ulama KH Aman Syamsul Falah yang baru-baru ini menghendaki agar ada dari kalangan ulama di Kuningan diusung untuk menjadi kandidat Wakil Bupati, yakni Kiyai Aziz.

Sebagai Ketua PKB, Ujang sendiri menyambut baik usulan tersebut mengingat Kiyai Aziz sendiri menurutnya merupakan guru spiritual dan guru politiknya PKB di Kuningan.

“KH Abdul Aziz Anbar Nawawi, beliau adalah guru spiritual dan guru politiknya PKB. Jadi kalau ada suara para kiyai, para alim ulama, Pondok Pesantren yang berkehendak Kiyai Aziz agar diusung dalam Pilkada 2018, PKB adalah partai paling depan, paling yang paling pertama mengusung beliau. Jadi, kalau ada yang bilang PKB krisis kader, itu sangat tidak benar karena tokoh atau kader PKB itu banyak, baik dari kalangan Kiyai, kalangan akademisi, dari kalangan pengusaha dan dari kalangan manapun kader PKB banyak,” tegas Ujang saat diwawancarai sejumlah media di gedung dewan, Senin (9/1).

Ia kembali mengungkapkan, dengan adanya dorongan dari kalangan Pondok Pesantren, para Kiyai serta para pinisepuh NU agar Kiyai Aziz menjadi salah seorang kandidat di Pilkada 2018.

Hal itu menurutnya merupakan bukti bahwa PKB sangat banyak kader.

Disamping sebagai tokoh Pesantren, tokoh NU dan Ketua FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) Kabupaten Kuningan, kata Ujang, Kiyai Aziz juga saat ini merupakan Ketua Umum MUI Kabupaten Kuningan.

“Jadi kalau beliau (Kiyai Aziz, red) itu berkenan dan siap untuk diusung oleh PKB menjadi kandidat di Pilkada 2018, itu berarti sudah representasi dari beberapa sektor, dari beberapa komunitas masyarakat di Kabupaten Kuningan, baik kalangan pesantren, para Kiyai, alim ulama, NU, MUI dan lain sebagainya,” ungkap dia.

Lebih lanjut Ketua Fraski PKB merangkap Ketua Komisi III DPRD ini menuturkan, semua orang sudah banyak mengetahui terkait sepak terjang Kiyai Aziz baik di dunia politik maupun di dunia Pesantren serta di kalangan NU.

Apalagi Kiyai Aziz sendiri pernah menjadi Ketua dan Sekretaris Dewan Syuro serta pernah menjadi Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kuningan, disamping pernah juga menjadi anggota DPRD selama satu periode.

“Jadi kalau ada para Kiyai bersuara bahwa Pak Kiyai Aziz layak untuk menjadi kandidat di Pilkada 2018, memang sejatinya beliau sangat layak sebagai representasi keulamaan. Apalagi keilmuan beliau juga sangat luar biasa. Yang jelas semua organisasi itu, termasuk organisasi Parpol punya mekanisme dalam menentukan sebuah keputusan. PKB dalam menentukan sikap nanti di Pilkada 2018 pasti akan dilakukan melalui sebuah mekanisme,” tutur Ujang.

Ditanya apakah Kiyai Aziz cocok disandingkan dengan Bupati H Acep Purnama SH MH untuk Pilkada 2018, menurutnya soal cocok tidak cocok atau layak tidak layak, dengan siapapun KH Abdul Aziz nanti disandingkan sangat cocok dan layak, termasuk jika disandingkan dengan Ketua DPRD Rana Suparman SSos pun juga sangat cocok.

“Dengan siapapun beliau disandingkan sangat layak dan cocok, termasuk dengan Ketua DPRD, Pak Rana Suparman. Nanti kalau dengan Ketua Dewan mungkin anonimnya menjadi Raza (Rana Suparman-Abdul Aziz Anbar Nawawi),” ujarnya sampil tertawa.

Lalu bagaimana sikap PKB dalam mengusung kandidat di Pilkada 2018, akan dengan partai apa PKB berkoalisi mengingat jumlah kursi PKB di DPRD hanya 5 anggota, Ujang memastikan PKB akan berkoalisi dengan PDIP. Hal itu harus dilakukan mengingat koalisi PKB dengan PDIP sudah menjadi garis politik dari pusat untuk selalu diikuti hingga ke daerah.

“Kalau koalisi dengan PDIP itu kelihatannya sudah menjadi garis politik dari pusat. PKB akan selalu bersama dengan PDIP,” tandas Ujang meyakinkan. (muh)

Sumber: