Apresiasi Tim Saber Pungli, Pers Harus Profesional

Apresiasi Tim Saber Pungli, Pers Harus Profesional

INDRAMAYU - ‎Keberhasilan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang mengamankan oknum wartawan mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
\"ruswa\"
Ketua FPKS Indramayu Ruswa. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon

Atas kasusnya, insan pers sudah seharusnya mampu bekerja secara profesional dan menghindarkan bertindak melanggar aturan, baik dalam bidang jurnalistik maupun hukum.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Kabupaten Indramayu, H Ruswa MPdI. ‎

Menurutnya, keberhasilan Tim Saber Pungli yang mengamankan oknum wartawan beserta barang buktinya dalam OTT patut mendapat apresiasi.

Karena bukan saja kaitannya dengan tugas dan fungsi tim, namun sasaran yang ditindak memang mencakup berbagai lembaga maupun elemen masyarakat.

\"Kalau ada hasilnya kan berarti tugas dan fungsinya dijalankan. Jadi tidak diam setelah dikukuhkan yang gaungnya sangat luar biasa,\" ungkapnya saat berbincang dengan Rakcer, kemarin.

Dengan hasil itu, tentunya kinerja tim harus lebih ditingkatkan, karena amanah dan kepercayaan publik sudah diembannya.

Sehingga potensi-potensi terjadinya pungli, terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik dapat diberantas secara maksimal.

\"Celah pungli sangat besar pada bidang pelayanan publik, ini harus jadi target tim. Karena selama ini pelayanan publik sangat membebani masyarakat, dan proses bisa dimanfaatkan oknum dengan alasan tertentu. Jadi pelayanan publik tidak lagi dibanderol mahal dan lama, apalagi prosesnya sudah ada ketentuan waktunya,\" papar politisi yang duduk di Komisi B DPRD Indramayu ini.

Sementara itu, keberadaan insan pers dan media massa diakui menjadi bagian penting dalam berbagai hal.

Tidak saja sebagai penyampai informasi dan ikut mencerdaskan bangsa, tapi juga dapat mendorong kinerja hingga peningkatan pembangunan.

\"Seperti halnya saya sebagai wakil rakyat di DPRD, apa yang dilakukan perlu diketahui publik. Salah satunya melalui media massa dan pemberitaannya ditulis oleh insan pers. Berbagai informasi yang disampaikan insan pers melalui media massa masing-masing dipastikan menjadi sumber informasi yang sangat penting,\" kata dia.

Meski demikian, profesionalitas insan pers tidak kalah penting dalam mencari berita dan dapat menyajikan sebuah pemberitaan yang layak. ‎Dalam hal ini dibutuhkan etika dan aturan yang menjadi pedoman sesuai profesinya tersebut.

\"Tugas dan fungsi wartawan itu sangat mulia,\" ucapnya.

Namun disayangkannya jika di lapangan berkeliaran oknum-oknum wartawan yang menciderai profesinya. Ironisnya lagi, jika ada oknum yang dalam menjalankan tugasnya seolah-olah menghakimi, mengadili, hingga memvonis narasumbernya.

\"Soal hukum kan urusannya kepolisian, dan proses hukum selanjutnya ada kejaksaan dan pengadilan,\" sebut dia.

Sementara pernyataan serupa disampaikan seorang warga asal Kecamatan Jatibarang, Sudirman (23).

Selama ini ia kerap mendengar, bahkan menjumpai cukup banyak orang yang profesinya sebagai wartawan.

Tapi akhir-akhir ini bermunculan anggapan bahwa wartawan itu disegani karena sesuatu hal. Bahkan ada pula yang merasa ketakutan apabila ada wartawan menemuinya.

\"Wartawan yang bener dengan oknum wartawan itu bedanya apa sih?,\" tanya dia penasaran. (tar)

Sumber: