Jelang Pilkada, PAN Sudah Kasak-Kusuk

Jelang Pilkada, PAN Sudah Kasak-Kusuk

Panaskan Mesin Partai, Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

KUNINGAN – Tidak mau ketinggalan dengan partai lain yang sudah bersiap untuk menyambut tahun politik 2017-2018, Partai Amanat Nasional (PAN) pun menyatakan sudah siap untuk mulai memanaskan mesin partainya.
\"partai
Partai Amanat Nasional. Image by id.pinterest.com

Pemanasan mesin PAN tersebut dimulai dengan dibuatnya sejumlah agenda, khususnya pengukuhan seluruh elemen partai dari mulai DPD, DPC, DPRt hingga sayap partai.

“Sama seperti partai lainnya, kita (PAN, red) pun telah mencanangkan bahwa tahun 2017 adalah tahun politik yang ditandai dengan dibuatnya beberapa agenda kegiatan satu tahun kedepan persiapan Pilkada. Dengan kata lain, mesin-mesin partai ini dari mulai DPD, DPC, DPRt maupun sayap partai kita panaskan,” kata Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Kuningan bidang pengkaderan dan pendidikan, Heri Sadeli, saat menghubungi koran ini, Minggu (8/1).

Terkait sudah banyaknya tokoh politik, tokoh masyarakat maupun tokoh Ormas menjelang Pilkada 2018 baik melalui media baliho maupun media lainnya, Heri menungkapkan, hal itu sah-sah saja dilakukan.

Hal tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu upaya atau ikhtiar para tokoh untuk menyosialisasikan dirinya secara langsung kepada masyarakat.

“Maraknya tokoh yang bermunculan sekarang melalui media baliho ataupun media lainnya itu menurut saya sah-sah saja. Mereka kan ingin menyosialisasikan diri kepada masyarakat, wajar saja karena sekarang kan sudah 2017, waktunya sudah dekat (menjelang Pilkada 2018, red). Nah, untuk PAN sendiri menjelang perhelatan pilkada yang akan datang sudah pasti kami tidak berdiam diri,” ungkapnya.

Mengenai siapa yang akan PAN munculkan di Pilkada 2018 nanti, Heri menjelaskan, hal itu tentu saja akan dilakukan melalui mekanisme partai karena setiap partai sudah barang tentu mempunyai mekanisme tersendiri dalam menentukan siapa kader atau tokoh yang akan dimunculkan dalam pilkada.

Salah satu mekanisme yang akan dilakukan berupa penjaringan dan penetapan berdasarkan aturan yang sudah digariskan partai.

“Yang jelas, PAN akan memunculkan kader atau tokoh yang terbaik untuk masyarakat Kuningan juga untuk kebersamaan partai. Untuk memunculkan atau mengusung cabup atau cawabup itu sudah barang tentu tidak ujug-ujug atau instans. PAN juga punya mekanisme tersendiri baik dalam penjaringan maupun penetapan kandidat yang akan kita jual itu melalui proses yang cukup panjang sesuai dengan aturan-aturan yang telah digariskan oleh partai,” jelasnya.

Lebih lanjut, Heri menerangkan, saat ini PAN juga telah melakukakan berbagai komunikasi politik dengan sejumlah parpol. Komunikasi politik yang dilakukan PAN selain melalui jalinan antar parpol, juga dilakukan di gedung parlemen melalui fraksi-fraksi.

Hal itu dilakukan, kata Heri, mengingat komunikasi politik sangat perlu untuk dilakukan dengan partai lain, tujuannya bukan hanya untuk kepentingan pilkada melainkan juga untuk kepentingan lain untuk mensejahterakan masyarakat.

“Mengenai komunikasi politik dengan partai lain, PAN selalu menjalin komunikasi dengan baik dengan partai manapun, baik melalui institusi kepartaian maupun di gedung palemen melalui komunikasi yang dibangun dengan frajsi-fraksi. Bagi kami komunikasi ini dilakukan tidak hanya untuk kepentingan pilkada, tapi juga untuk kepentingan lain dalam rangka menyejahterakan masyarakat,” terang Heri.

Dijelaskannya, PAN akan mendorong siapapun nanti orangnya untuk calon bupati/wakil bupati Kuningan pada Pilkada 2018.

Dorongan tersebut bisa saja jatuh kepada Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE, Ketua MPPD Drs Toto Suharto SFarm Apt termasuk putra mantan Bupati H Aang Hamid Suganda, Muhammad Ridho Suganda alias Edo atau Erik maupun kader terbaik lainnya yang kesemuanya itu harus dilakukan melalui mekanisme yang ada.

“Mengenai rumor niatan saudara Erik atau Edo atau tokoh lainnya mau maju dari kendaraan PAN, bagi kami welcome saja. Ttu sebuah kehormatan. Artinya, PAN dipercaya sebagai kendaraan pembawa hoki. Yang terpenting adalah semua harus melalui mekanisme yang sudah ditetapkan partai, tidak ada pengecualian. Itu yang harus dicatat,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang pengamat politik Irham Maulana mengatakan PAN memiliki tokoh yang merupakan mantan birokrat, yakni Drs H Nunung Sanuhri MM. Menurutnya, Nunung memiliki pengalaman yang cukup di birokrat sewaktu dirinya menjabat Sekda Cirebon maupun Kepala Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) III Cirebon.

Dengan bekal tersebut, Nunung dipandangnya akan mampu memimpin Kuningan, minimal berada di posisi wakil bupati.

“Kalau menurut saya, tokoh PAN yang layak dimajukan menjadi calon bupati atau calon wakil bupati itu Pak Nunung Sanuhri. Beliau adalah mantan birokrat sebagai Sekda Cirebon dan pernah menjabat Kepala Bakorwil Cirebon. Pernah di birokrasi ini bisa menjadi bekal yang cukup untuk beliau dipajukan PAN menjadi calon kepala daerah, atau minimal untuk wakil lah,” ucapnya. (muh)

Sumber: