Kiyai Dilatih Bercocok Tanam Aquaponik

Kiyai Dilatih Bercocok Tanam Aquaponik

Reses, Asep Maoshul Praktekan Aquaponik

SINDANGAGUNG – Ada yang unik dalam kegiatan Reses anggota DPR RI Dapil Jabar X dari PPP, KH Asep A Maoshul Affandy.
\"kiyai
Para Kiyai dilatih menanam aquaponik. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon 

Tidak seperti biasanya, kali ini dalam reses yang dilakukannya di Kabupaten Kuningan ia justru memberikan pelatihan Aquaponik kepada puluhan Kiyai yang tergabung dalam Hamida (Himpunan Pondok Pesantren Miftahul Huda) di Sekretariat Hamida Kuningan, jalan Raya Sindangagung, Senin (26/12).

Dengan cekatan dibantu beberapa staf ahlinya, Asep Maoshul memperlihatkan kemampuannya membuat kebun mini diatas kolam buatan berkonsep Aquaponik.

Dengan memanfaatkan air yang disalurkan melalui sejumlah potongan pipa kecil, kebun mini yang dibuat dari susunan batako dengan hamparan terpal berukuran sekitar 3 x 2 meter yang didalam airnya sudah dimasukkan ratusan ikan lele yang masih kecil.

Tampak para Kiyai dan Ustadz yang rata-rata merupakan alumni dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya sangat serius memperhatikan pelatihan tersebut.

Tak bosan Kiyai Asep pun memberikan penerangan terkait manfaat dari adanya Aquaponik tersebut dengan mempraktekkan cara bercocok tanam multi fungsi itu.

Kepada Rakcer di sela-sela pelatihan, Asep menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka resesnya sebagai anggota DPR RI di Kabupaten Kuningan.

Kegiatan tersebut dibuat berbeda dengan reses pada umumnya mengingat dirinya sangat mengerti betul masyarakat saat ini sudah jenuh dengan kondisi politik yang saat ini ada di Indonesia.

“Ini dalam rangka reses, dimana sebelumnya kalau anggota DPR itu identik dengan politik. Tetapi karena jenuh berbicara politik, makanya saya di reses sekarang memberikan kegiatan pelatihan Aquaponik agar tidak jenuh dan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Yang saya kumpulkan adalah beberapa pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Kuningan termasuk Ketua MUI KH Abdul Aziz Anbar Nawawi,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan pelatihan Aquaponik akan sangat bermanfaat dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal itu menjadi salah satu kegiatan baru yang dilakukannya sebagai anggota parlemen pusat mewakili Jabar X yang terdiri dari wilayah Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

“Saya membuat sebuah kegiatan yang lebih bermanfaat, murah dan mudah dilakukan dengan mengadakan pelatihan tentang Aquaponik. Disamping ini juga saya kenalkan kepada para Kiyai tentang Hydroponik baik yang secara tetes maupun secara alir,” ujarnya.

Lebih lanjut pemilik Radio Rasimuda (Radio Siaran Miftahul Huda) Tasikmalaya tersebut menerangkan dengan adanya Aquaponik bisa memberikan keindahan, bukan saja keindahan hijaunya tapi juga ada keindahan gemercik air yang bisa menghasilkan sugesti untuk membawa ketentraman.

Selain itu, lanjutnya, dalam Hydroponik juga ada sayuran-sayuran yang sangat bermanfaat untuk dikonsumsi.

“Ini juga sudah saya lakukan di rumah. Dengan adanya ini minimal untuk kebutuhan dapur sudah terpenuhi, disamping itu juga ada nilai jual yang tinggi bisa dari sayurannya atau dari ikannya itu sendiri. Ini masa pertumbuhannya cukup cepat karena air mengalir dan dia diganti dengan oksigennya yang ada dalam saringan,” terangnya lagi.

Diharapkan, dengan adanya pelatihan tersebut para Kiyai bisa menggunakan dan memanfaatkan Aquaponik dan Hydroponik di rumah dan pesantrennya masing-masing.

Ia yakin dengan adanya kegiatan yang dilakukan para Kiyai tersebut akan diikuti pula oleh masyarakat, sehingga bisa benar-benar memasyarakat.

“Ini adalah sumbangsih saya walaupun dari segi materi tidak seberapa tapi dari manfaatnya mudah-mudahan cukup besar. Ini merupakan ide saya yang terbersit atas amanat Ayahanda saya KH Khoer Affandy, dalam bahasa Sunda mengatakan Euweuh taneuh nu angar, nu angar mah kokod sia (tidak ada tanah yang tandus, yang tandus itu tanganmu). Ini yang selalu menjadi inspirasi saya, ternyata tanpa tanah sekali pun ini bisa tumbuh subur. Bata merah atau genting juga sebenarnya bisa dipakai,” paparnya. (muh)

Sumber: