Ulama Berharap ada Cawabup dari Pesantren
“Untuk kedepan sepertinya harus ada Calon Wakil Bupati dari kalangan Kiyai, terutama Kiyai Pondok Pesantren. Ini penting agar bisa mewakili Umaro yang berasal dari ulama,” kata Aman.
Menurutnya, keberadaan Ulama saat ini sangat dibutuhkan untuk mengimbangi di pemerintahan. Sebab jika pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang satu dari politisi dan yang satunya lagi dari Ulama, diyakininya penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan dengan baik.
“Menurut saya ulama itu perlu untuk disandingkan dengan politisi atau pigur pemimpin lain. Pasangan politisi dengan ulama bila disandingkan akan menjadi pasangan yang serasi dan Insya Allah bisa menjadi penyeimbang di pemerintahan,” ujar Aman.
Ditanya siapa kira-kira pigur calon Wabup dari kalangan ulama Pondok Pesantren yang layak mendampingi Bupati, Aman menyebut salah satunya pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Windusengkahan yang saat ini menjadi Ketua FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren) Kabupaten Kuningan KH Abdul Aziz Anbar Nawawi.
“Untuk pigur sementara bisa kita ambil KH Abdul Aziz Anbar Nawawi, bisa juga seperti Bapak Kiyai Haji Dodo Murtadlo Winduhaji,” tuturnya.
Namun demikian ia menyebut masih terlalu prematur jika kedua tokoh ulama pesantren tersebut sudah disandingkan dengan pigur para bakal Calon Bupati yang belakangan sudah muncul ke publik.
Namun pada dasarkan usulan agar ada kalangan ulama pesantren yang dipajukan sebagai calon Wabup akan mewujudkan kekuatan besar di Kabupaten Kuningan, terlebih saat ini terdapat Visi Misi Kuningan Agamis.
“Kalau ingin punya kekuatan besar dan kedepannya punya hasil yang besar sesuai dengan harapan masyarakat Kuningan, dengan Misi Agamisnya akan ada keseimbangan antara agamis dan nasionalis. Kalau itu terwujud, kayaknya bagus tuh, peluangnya lebih besar daripada pasangan nasionalis nasionalis,” harapnya.
Bagaimana jika Aziz dipasangkan dengan Acep Purnama, Aman kembali menegaskan pemasangan tersebut masih terlalu prematur jika sudah ditentukan dari sekarang. Diakuinya, perubahan politik itu bisa berubah dengan begitu cepat.
“Ya kita berharap agar pada Pilkada kedepan ada pasangan ideal yang berarti ideal menurut masyarakat Kuningan yang mayoritas Muslim agar bisa lebih diperhatikan. Tapi yang lebih spesifik bisa memberikan perhatian kepada dunia Pesantren,” harapnya lagi.
Situasi politik dan keagamaan di Kabupaten Kuningan sendiri, lanjut Aman saat ini masih kondusif. Harapan lain dari adanya pasangan Kepala Daerah dari kalangan ulama yakni agar komunikasi antara Ulama dengan Umaro lebih dekat, sehingga komunikasi yang dilakukan bukan berasal dari luar.
“Kalau ada koordinasi dan komunikasi dari dalam kan nanti enak. Kebijakan-kebijakannya nanti kan bisa langsung menyentuh masyarakat. Jadi, kita itu jangan hanya jadi penonton saja,” pungkas Aman. (muh)
Sumber: