Awas, Jalan Baru Sampora–Panawuan Banyak Begal
CILIMUS – Aksi nekat begal terjadi di jalan baru Sampora-Panawuan. Imam Haryanto Wurangian (25) warga Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cigandamekar, bernasib nahas ketika sedang mengendarai sepeda motor bersama temannya.
Tiba-tiba keduanya diberhentikan oleh begal yang berjumlah 8 orang. Akibat kejadian tersebut sepeda motor korban dirampas dan dibawa kabur oleh kawanan begal.
Berdasarkan data yang diperoleh, aksi begal ini bermula ketika Imam yang berboncengan dengan temannya, melintasi jalan baru Sampora-Panawuan, saat tiba ditempat kejadian sekitar pukul 21.30 Wib Kamis (15/12), korban diberhentikan oleh kawanan begal.
Imam korban pembegalan mengaku bahwa kejadian tersebut berawal saat dirinya pulang setelah membeli buah-buahan dari Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Cirebon.
Korban membonceng rekanya Aryo (20), yang juga merupakan warga Desa Sangkanurip, dengan mengendarai sepeda motor motor Honda Scoopy warna putih ber-nomor Polisi E 6015 YAK.
Agar perjalanan menuju Sangkanurip lebih cepat, kata Imam, dia pun mengambil jalan memotong melalui perlintantasan baru Sampora–Panawuan.
Tanpa berpikir, jika jalur tersebut meskipun mulus, tetapi minim lampu penerangan jalan umum (PJU), sekaligus terkenal rawan dengan tindak kriminal pembegalan.
Dan ternyata, apa yang pernah dialami para korban pembegalan di jalur tersebut.
Akhirnya dialami juga oleh Imam dan Aryo, saat melalui jalur jalan dekat pesantren, sekitar Kampung Kalungluwuk, Cilimus, Imam melihat beberapa orang tengah nongkrong dan langsung memperlihatkan gelagat kurang baik, ketika dia melewati kumpulan orang orang itu.
“Setelah beberapa meter melewati kerumunan tersebut dan sebentar lagi sampai di jalan Desa Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, tiba-tiba dua orang dari mereka mengejar dan menghadang kami dengan sebuah sepeda motor yang mereka kendarai, kemudian sambil menyebutkan mengenali motor yang saya kendarai, dia mengaku mengaku anggota kepolisian dan hendak mengambil paksa motor,” tutur saat memberi laporan kepada petugas di Polsek Cilimus.
Karena merasa tidak kenal dan tidak terima motornya akan diambil paksa, Imam dan rekanya itu beradu mulut dengan kedua orang tersebut, yang kemudian terjadi perkelahian.
“Nah mungkin karena melihat kami melakukan perlawanan, 6 orang teman dari para pembegal itu langsung berdatangan menghampiri, sambil mengancam akan menembak kami, apabila terus melawan,” ujarnya.
Kalah jumlah, Imam dan kawanya pun akhirnya merelakan sepeda motornya diambil oleh para pelaku.
“Tidak ada pilihan selain menyerahkan sepeda motor, mereka banyak kami cuma dua orang,” tuturnya.
Setelah berhasil merampas motor, kata Imam, komplotan begal tersebut langsung melarikan diri ke arah utara menuju Kabupaten Cirebon.
Sementara Imam bersama rekanya langsung melaporkan kejadian yang dialami mereka ke Polsek Cilimus.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cilimus Aiptu Sogo ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut, korban saat itu sedang melintas dijalan baru Sampora-Panawuan, kemudian dikejar oleh para pelaku dan diberhentikan sambil mengaku sebagai anggota Polisi.
“Modusnya para pelaku mengaku sebagai anggota polisi, kemudian sepeda motor akan dibawa ke kantor Polisi, namun ditengah perjalanan, korban disuruh turun dan sepeda motor dibawa kabur oleh pelaku,” kata Sogo. (ale)
Sumber: