Dewan Soal Buku KTSP Tanpa Penerbit dan Pengarang

Dewan Soal Buku KTSP Tanpa Penerbit dan Pengarang

Pemkab Diminta Segera Turun Tangan Tarik dari Peredaran

INDRAMAYU - Beredarnya buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) tanpa dilengkapi dengan penerbit dan pengarang, disoal Anggota Komisi B DPRD Indramayu Junaedi.
\"buku
Buku sekolah tanpa pengarang. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon

Junaedi menilai tindakan tersebut sama halnya dengan mencoreng dunia pendidikan. Junaedi mendesak buku tersebut harus segara ditarik dari peredaran dikarenakan tidak ada yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dalam buku tersebut. \"Itu bikin malu dunia pendidikan saja,\" ucapnya.

Lanjut Junedi, hal itu akan sangat berbahaya bagi siswa yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah. \"Harus segera ditarik dari peredaran, bila tidak ingin membahayakan siswa di sekolah,\" paparnya.

Ditambahkan, salah satu bahayanya ialah adanya kesalahan pemahaman terhadap siswa atas isi pelajaran pada KTSP tersebut, dan itu akan berdampak secara berkepanjangan pada diri siswa tersebut.

Dia juga menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dalam hal ini Dinas Pendidikan harus segera turun tangan, agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi, baik itu dengan menginfentarisir semua sekolah yang ada di Indramayu.

\"Disaat pemerintah pusat maupun daerah tengah membenahi pendidikan, ini malah muncul kejadian seperti ini,\" tuturnya.

Ditegaskan, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 24/2006 tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi kelulusan ditetapkan oleh kepala sekolah, setelah memperhatikan pertimbangan dari kepala sekolah, sehingga sepenuhnya pemberlakuan KTSP diserahkan kepada sekolah.

\"Bisa saja, KTSP tersebut copy paste dari KTSP daerah lainya, oleh karenanya, adanya penerbit dan pengarang harus jelas keberadaanya,\" paparnya.

Berdasarkan pantauan Rakcer, buku KTSP tanpa pengarang tersebut diperuntukan bagi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan model buku suplemen belajar mata pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA). (yan/mgg)

Sumber: