Drama Kolosal Warnai Peringatan HUT TNI ke-71

Drama Kolosal Warnai Peringatan HUT TNI ke-71

KUNINGAN - Usai menggelar upacara peringatan hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-71 di lapangan pandapa paramartha, Rabu (5/10).
\"hut
HUT TNI berlangsung meriah. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon

Prajurit TNI dari Kodim 0615 Kuningan bersama masyarakat mempersembahkan drama kolosal yang menceritakan perjuangan rakyat dan TNI pada masa merebut kemerdekaan di wilayah Kuningan.

Para aktor persembahan drama kolosal tersebut di antaranya prajurit kodim 0615 unsur PNS, unsur masyarakat dan mahasiswa. Penuh totalitas mereka berakting dihadapan Bupati Kuningan H Acep Purnama beserta unsur Muspida dan tamu undangan.

Mereka menggambarkan bagaimana perjuangan TNI bersama rakyat turut andil memperjuangkan kemerdekaan. Adegan perjuangan TNI bersama rakyat dalam mengusir penjajah pun ditampilkan dengan ciamik.

Sementara itu, Dandim 0615 Kuningan yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan seluruh prajurit TNI harus profesional dan hidup sederhana.

Menurutnya prajurit TNI wajib memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, terutama menjaga NKRI. Melalui tema \'Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian\' para prajurit diharapkan bisa lebih menjaga hubungan erat dengan masyarakat.

\"Makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah TNI tumbuh dan berkembang, serta berjuang bersama rakyat. Inilah esensi ciri kesejatian TNI yang tidak boleh pudar di tengah-tengah arus globalisasi,\" tutur Arief saat ditemui di lapangan pandapa Paramartha.

Upacara berlangsung dengan khidmat. Upacara berjalan selama 30 menit lamanya. Sekitar 700 peserta mulai dari prajurit TNI dari kodim 0615 Kuningan, Polres Kuningan, Satpol PP, Linmas, Dishub ormas, LSM dan pelajar hadir sebagai peserta upacara.

Arief mengingatkan, setiap prajurut dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Tindakan negatif sekecil apapun akan mengganggu bahkan merusak nama baik TNI.

\"Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional,\" tuturnya.

Arief berharap pada tahun ini prajurit TNI dan masyarakat bisa lebih memiliki erat. Profesional kerja menjadi tuntutan utama. Pihaknya tidak ingin nama baik TNI tercemar oleh perilaku oknum anggota yang melakukan tindakan pelanggaran hukum.

\"Intinya prajurit harus senantiasa profesional. Kita ingin terus memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara,” terangnya.(ale)

Sumber: