BI Optimis Bisa Tekan Harga Pangan

BI Optimis Bisa Tekan Harga Pangan

Atasi Deflasi, Berharap Daya Beli Masyarakat Membaik

LEMAHWUNGKUK -  Pasca deflasi untuk yang ketiga kalinya sepanjang 2016 di Kota Cirebon, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) optimis bisa menekan harga pangan. Meski demikian, BI ajak waspadai lonjakan harga pangan jelang libur panjang.
\"M
M Abdul Majid Ikram (kiri). dok.Rakyat Cirebon

Kepala KPw BI Cirebon, M Abdul Majid Ikram menjelaskan, deflasi yang tarjadi di Kota Cirebon merupakan sinyal positif untuk perkuat daya beli masyarakat. Diharapkan daya beli masyarakat Cirebon akan semakin baik.

“Kota Cirebon mengalami deflasi 0,1 persen. Ini lebih rendah dibandingkan deflasi yang terjadi secara nasional yaitu 0,02. Ini suatu indikasi yang cukup positif dalam rangka memperkuat daya beli masyarakat dengan deflasi ini,” ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.

Dijelaskan Majid, salah satu yang mendorong terjadinya deflasi di Kota Cirebon yakni menurunnya beberapa bahan pangan. Meski begitu, masih ada beberapa komoditas pangan yang harganya belum stabil.

“Kita harapkan kemampuan membeli masyarakat yang ada di Cirebon ini semakin membaik. Di sini lain, beberapa bahan pangan juga relatif stabil. Walaupun ada beberapa pangan yang sedikit naik, tapi yang lain termasuk mulai stabil,” sambungnya.

Menurutnya, daging merupakan salah satu komoditas yang paling berpengaruh menyumbang deflasi. Majid menilai tren turunnya harga daging akan berlanjut sampai dengan puncaknya, yakni Idul Adha.

“Bahkan, pada Idul Adha, saya yakin harga daging sapi dan kambing turun karena nggak ada yang beli, semuanya motong sendiri-sendiri,” ujar Majid.

Meski demikian, pihaknya tengah melakukan ancang-ancang untuk mengendalikan harga bahan pangan jelang libur panjang di akhir tahun nanti. Majid menilai, di tahun 2016, masih ada momen yang berpotensi terjadi kenaikan harga bahan pangan.

“Yang perlu kita jaga adalah bahan pangan, karena kita masih ada momen tahun baru dan natal. Karena bukan hanya demand dari natal itu sendiri tapi libur agak panjang yang notabene Cirebon ini akan menjadi salah satu tempat tujuan wisata kalau masuk bisa harga naik,” ucapnya.

Pihaknya berencana untuk melakukan kontrol terhadap pengusaha restoran untuk menjaga harga saat libur panjang terjadi.

“Makanya kita akan ajak pengusaha restoran untuk bisa menjaga harga di libur panjang ini,” pungkasnya. (wan/mgg)

Sumber: