Kuras Drainase, Trotoar dan Bangli Dibongkar
Pengurasan itu dilakukan lantaran seringnya banjir merendam wilayah setempat. Terutama pemukiman warga yang terletak di sebagian wilayah Desa Jatibarang. Banjir yang mudah terjadi tersebut dikeluhkan warga sudah sejak lama.
Camat Jatibarang, H Dedi Darpadi BA didampingi Kasi Trantib, Roshadian Purnama menjelaskan, langkah yang dilakukan bersama pemerintah desa tersebut dinilai harus dilakukan.
Pasalnya, intensitas hujan masih sering terjadi dan sulit diprediksi.
\"Lebih khawatirnya lagi ketika musim hujan tiba. Selain curah hujannya tinggi, aliran air dari wilayah lain tetap akan mengakibatkan banjir di sini,\" terangnya, Senin (29/8).
Dalam pengurasan saluran tersebut, alat berat berupa satu unit becho tidak saja menguras sumbatan, namun terpaksa harus membongkar trotoar hingga halaman parkir di beberapa tempat yang diduga terdapat sumbatan.
\"Selain sampah dan material yang menyumbat saluran, juga terjadi pendangkalan yang mengakibatkan airnya tidak bisa mengalir,\" kata dia.
Dibongkarnya trotoar dan halaman parkir di beberapa titik, lanjutnya, dilakukan pihaknya karena tidak ada celah yang bisa dibuka untuk melakukan pengurasan secara manual.
Seharusnya, pemilik bangunannya tidak menutup semua saluran dengan beton untuk aksesnya, melainkan membuat ruang yang dapat dibuka untuk menguras saluran di bawahnya.
\"Kebanyakan menutup rapat permukaannya, jadi kondisi drainase yang ada di bawahnya tidak bisa terpantau. Makanya untuk mengurasnya terpaksa dibongkar,\" papar dia.
Atas kondisi drainase yang tersumbat cukup parah itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara lingkungan. Dalam hal ini dibutuhkan pula adanya kesadaran tinggi dari setiap individunya.
\"Kesadaran masyarakat sangat penting. Tidak membuang sampah sembarangan, tidak menutup drainase, dan menguras di masing-masing tempatnya,\" tandasnya. (tar)
Sumber: