Produksi Bata Merah Tradisional Masih Bertahan

Produksi Bata Merah Tradisional Masih Bertahan

MAJALENGKA - Di tengah persaingan bisnis saat ini, kualitas menjadi modal utama untuk berkembang dan bertahan.
\"perajin
Perajin bata merah. Foto: Herik/Rakyat Majalengka

Seperti bahan bangunan bata merah yang terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar, material yang satu ini mampu bersaing ketat dengan produk batako.

Faktanya, masih banyak masyarakat yang masih menggunakan material bahan baku bata merah daripada batako untuk membangun suatu rumah atau bangunan.

Alasannya, susunan bata merah yang disatukan dengan dukan semen akan lebih kuat menempel dibandingkan dengan batako yang terbuat dari adukan semen dan pasir.

Apalagi, sebagian komplek perumahan juga masih mengandalkan bata merah untuk membangun rumah-rumah warga dibandingkan batako.

Alasan lainnya karena lebih ekonomis. Untuk itu perlu adanya apresiasi terhadap para pembuat bata merah tradisional.

Seperti diakui oleh salah seorang ibu rumah tangga, Imeh (37) mengatakan, meski zaman sudah canggih dan mengalami beberapa perkembangan seperti halnya dalam hal bahan bangunan untuk membuat rumah.

Namun bata merah masih tetap laku dan masih banyak pesanan. Dan untuk menambah-nambah penghasilan, dirinya yang tinggal di desa rela untuk mengerjakan membuat bata merah.

\"Selalu ada saja yang pesan, artinya meski tidak laku terjual saat ini, besok atau lusa pasti akan menanyakan dan membelinya. Lumayan buat tambah-tambah untuk urusan dapur,\" ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyakarat yang juga kepala desa Kedung Kancana, Apandi mengatakan, sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Dan sebagian dari petani membuat bata merah sebagai investasi jangka pendeknya.

Ia berharap agar bata merah tidak kalah bersaing dengan produk bahan bangunan lain.

\"Dari sisi ekonomi itu bagus, tapi masih dikerjakan secara manual. Meskipun begitu saya berharap kualitas bata merah khususnya di desa ini dapat bersaing dengan produk lainnya,\" ungkapnya.

Terpisah koordinator salah satu perumahan di wilayah perbatasan antara Kasokandel dan Majalengka Kota, Hardian mengaku, sebagian besar pembangunan rumahnya hampir semuanya masih menggunakan material bata merah.

Alasannya mudah didapatkan karena di wilayah utara Majalengka banyak pembuat bata.

\"Sekalian memberdayakan produk lokal, kualitasnya tak kalah jauh dengan batako. Bahkan, bata merah itu lebih kuat ketika telah merekat dengan dukan semen,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: