Dedi Mizwar Tunggu “Perahu” untuk Pilgub Jabar

Dedi Mizwar Tunggu “Perahu” untuk Pilgub Jabar

Sebut Pilkada Masih Jauh, Belum Ada Parpol Resmi Usung Cagub

INDRAMAYU – Peta dukungan partai politik (parpol) terhadap calon gubernur Jawa Barat belum benar-benar konkrit. Bahkan, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat H Deddy Mizwar sendiri mengaku, masih menunggu perahu yang akan mengusungnya di Pilgub Jabar.
\"dedi
Dedi Mizwar. Dok. Rakyat Cirebon

Namun, Wagub yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan ini, tidak ambil pusing dengan perahu apa yang akan digunakannya untuk memuluskan dirinya menjadi gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan yang dipastikan tidak akan maju lagi karena sudah dua periode menjabat gubernur.

“Pemilihan Gubernur Jabar tahun 2018 tinggal pilih saja, repot amat. Kalau ada perahunya kita dayung, kalau tidak ada perahunya tinggal dorong perahu orang, gampang saja,” kata Demiz santai, di sela-sela kegiatan pemberian dukungan terhadap Desa Majasari Kabupaten Indramayu, dalam rangka lomba desa tigkat nasional, kemarin.

Demiz mengaku, tidak ingin repot dengan perhelatan Pilgub Jabar tahun 2018. Baginya jika pada Pilgub Jabar, ada perahu yang siap menbawanya, dirinya tinggal mendorong dan mendayung perahu tersebut.

“Kalau saya kan gampang, pingin jadi presiden tinggal bikin film jadi presiden saja,” selorohnya.

Disinggung partai atau perahu apa yang akan digunakannya dalam Pilgub Jabar? Pemeran Bang Jack dalam sinetron Para Pencari Tuhan itu mengaku, sejauh ini belum ada perahu atau parpol yang digunakan untuknya untuk maju di Pilgub Jabar.

“Pilgub Jabar masih jauh, sampai saat ini belum ada perahu yang merapat. Jika sudah ada perahu maka untuk mendayungnya hanya menggunakan tangan saja bisa,” tuturnya.

Terkait banyaknya nama-nama yang sudah muncul di publik dan digadang-dagang bakal mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Jabar, Demiz menilai, hal tersebut wajar-wajar saja.

“Belum ada cagub yang resmi, belum ada satu partaipun yang mencalonkan. Kalau muncul nama sah-sah saja tapi kita mempunyai hak yang sama dipilih dan memilih,” pungkasnya. (yan/mgg)

Sumber: