Purna TKI Dilatih Jahit dan Tata Boga

Purna TKI Dilatih Jahit dan Tata Boga

INDRAMAYU – Melihat tingginya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Indramayu terutama pada sektor rumah tangga, mendorong pemerintah bisa serius memberikan keterampilan terutama bagi purna TKI.
\"Krisma
Krisma Albanjar. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Dadi menyatakan bahwa pemberdayaan TKI purna sudah dilakukan berupa pelatihan mesin jahit dan pembuatan kue.

Dadi menuturkan, tingkat kecenderungan warga Indramayu menjadi TKI sangat tinggi.

Dijelaskan olehnya, sebelum adanya moratorium di timur tengah, sekitar 25 ribu warga Indramayu yang menjadi TKI di luar negeri, baru kemudian setelah adanya moratorium di timur tengah turun menjadi sekitar 19 ribu.

“Kecenderunganya dari timur tengah sekarang lari ke asia pacifik,” bebernya.

Lanjut Dadi, melihat tingginya kecenderungan TKI di Indramayu tersebut pihaknya kedepan akan mengurangi TKI pada sektor rumah tangga, dengan cara mempersiapkan CTKI dengan banyak keahlian.

Oleh karenanya kedepan akan dibangun sekitar dua belas sampai empat belas kompetensi.

Mengenai pemberdayaan terhadap purna TKI, Dinsoskaretrans sendiri berupa bimbingan dan pelatihan mesin jahit, pembuatan kue dan lain sebagainya, sedangkan untuk peternakan sendiri belum ada di Intansinya.

Diungkapkan, dari sekian banyak paralegal TKI yang berada di desa, terdapat sebagian dari paralegal tersebut dibentuk oleh Dinsosnaketrans, melihat kondisi desa tersebut belum mempunyai kecenderungan perlindungan terhadap TKI.

Dadi juga mengimbau terhadap CTKI sebelum berangkat agar mempersiapkan banyak hal seperti mental, keahlian, bahasa, surat-suratnya, dan keluarganya, dikarenakan di negara tujuan tersebut akan terdapat perbedaan hukum, adat  istiadat, bahasa, karakter dan lain sebagainya.

“Harus melalui jalur yang legal CTKI, agar bisa bekerja dengan nyaman dan aman,” imbaunya.

Selain itu, Staff khusus kepresidenan Krisma Albanjar dalam kunjunganya ke Indramayu pada beberapa waktu lalu menuturkan, terkait penanganan terhadap TKI baik itu ketika biaya pemberangkatan yang tinggi, persepsi negara lain terhadap TKI Indonesia tercermin dengan baik, hingga menjadi Purna TKI.

DikatakanKrisma, presiden mengingkan TKI dan keluarganya menjadi lebih sejahtera, TKI tersebut mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan tinggi.

Sehingga TKI yang berangkat ke negara lain tersebut tidak selalu pada sektor rumah tangga, serta mempunyai simpanan yang baik ketika nanti pulang ke Indonesia.

“Kita sedang mempersiapkan bagi Purna TKI bisa mengembangkan usahanya, agar keluarganya lebih sejahtera,” ucapnya. (yan/mgg)

Sumber: