Berebut Revitalisasi Pasar Balong

Berebut Revitalisasi Pasar Balong

Sejumlah Investor Sudah Ajukan Konsep, Walikota Jamin Lindungi Pedagang

KEJAKSAN – Rencana revitalisasi Pasar Balong cukup menarik sejumlah investor. Beberapa diantaranya sudah menyatakan kesiapannya menggarap Pasar Balong, satu per satu mulai menyampaikan atau mengekspos konsep perencanaan revitalisasi Pasar Balong ke Pemerintah Kota Cirebon.
\"pasar
Pasar Balong. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon

Kemarin, satu dari beberapa calon investor diberikan kesempatan untuk ekspose konsep revitalisasi Pasar Balong, di hadapan Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH dan para perwakilan pejabat dari SKPD terkait dan Perumda Pasar.

“Saya kedatangan PT Star Mandiri Jaya. Mereka berminat mengembangkan Pasar Balong, yang nantinya akan menjadi pasar tradisonal dan semi modern. Mereka sudah ekspose di depan saya dan dinas terkait, termasuk Perumda Pasar,” ungkap Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, ditemui di ruang kerjanya.

Azis mengakui, beberapa calon investor Pasar Balong sudah menyampaikan konsep revitalisasi yang akan dipakai. Untuk itu, pemkot juga akan melakukan kajian mendalam untuk bisa menentukan investor yang dirasa tepat menggarap Pasar Balong.

“Ada beberapa investor lainnya yang sudah ekspos. Tapi, siapa yang akan mendapatkan kepercayaan dari Pemkot Cirebon, tentunya melalui kajian tim terlebih dahulu untuk memutuskannya,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Cirebon itu menyatakan, hingga sejauh ini belum ada konsep yang disepakati untuk revitalisasi Pasar Balong.

“Sekarang baru sebatas penyampaian konsep. Kita akan sesuaikan dengan program Perumda Pasar dan tentunya tetap memperhatikan keinginan pedagang,” tuturnya.

Secara gambaran umum, dikatakan Azis, sebagian besar bangunan Pasar Balong nantinya akan tetap dipertahankan. Program revitalisasi juga, kata Azis, diharapkan turut membantu menyelesaikan persoalan lain yang ada di sekitarnya. Semisal kemacetan.

“Dan kita juga belum bicara tentang nominal kontrak dengan investor. Kita baru menerima konsep investor yang berminat menggarap Pasar Balong,” kata politisi Partai Demokrat yang juga pernah menjadi ketua DPRD Kota Cirebon itu.

Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan Pasar Balong akan dijadikan sentra batik, sebagaimana pernah direncanakan oleh Walikota, Drs Ano Sutrisno MM (alm).

“Pasar Balong kedepan bisa juga dijadikan sentra. Misalnya, sentra batik. Tapi memang banyak konsep yang ditawarkan calon investor,” tuturnya.

Bagaimana dengan sisa kontrak para pedagang? Azis memastikan, revitalisasi Pasar Balong tak akan merugikan pedagang. Artinya, atas sisa durasi kontrak itu bisa dilakukan penyesuaian.

“Sisa kontrak, pastinya akan dilakukan penyesuaian. Itu tahap selanjutnya. Yang pasti, pemkot tidak akan merugikan pedagang, justru akan kita lindungi,” katanya.

Sementera itu, belum lama ini, para pedagang di Pasar Balong memprotes rencana revitalisasi yang kabarnya bakal dilakukan pada Juli mendatang.

Pedagang pun menuntut Perumda Pasar agar para pedagang tidak direlokasi. Pasalnya, hingga saat ini para pedagang masih mengantongi kontrak hingga 17 tahun kedepan.

Para pedagang menilai, mereka sudah memperbaharui kontrak pada tiga tahun lalu, dengan masa kontrak hingga 20 tahun kedepan dengan nominal mencapai Rp60 juta hingga Rp70 juta.

“Tiga tahun lalu kita baru perpanjang kontrak selama 20 tahun. Tapi kios kita mau dioprak-oprak dan diambilalih untuk direnovasi serta dipindahkan. Ini membuat tidak nyaman. Padahal kita masih punya kontrak,” kata salah satu pedagang Pasar Balong, Sukrisno. (jri)

Sumber: