Piscok Lumer Tawarkan Sensasi Gigitan Pertama
Ya, piscok dengan tampilan unik itu menawarkan sensasi gigitan pertama dengan lelehan coklat asli di dalamnya. Piscok yang terbuat dari potongan pisang Bengkulu berpadu dengan lelehan coklat asli dari pabrik ternama ibu kota itu bisa dinikmati dengan berbagai varian rasa.
Mulai dari vanilla, strowberry, nanas, hingga durian. Untuk menikmati piscok lumer cukup mengeluarkan kocek Rp2 ribu saja per potong.
Danuri, penanggungjawab kedai Piscok Lumer cabang Kota Cirebon mengatakan, salah satu yang menjadi daya tarik piscok lumer adalah terbuat dari bahan pilihan. Pisang yang dipakai didatangkan langsung dari Kota Lampung, Sumatera Selatan.
“Bahan utama coklat yang lainnya ada pisang, keju dama kulit lumpia. Dari segi rasa, produk kami lebih manis dari piscok yang biasa serta bentuknya juga unik,” ungkap Danuri kepada Rakcer, Jum’at (20/5).
Salah satu daya tarik Piscok Lumer, ungkap Danuri, adalah pemakaian coklat pilihan yang tidak terjual bebas di pasaran. Coklat yang menjadi resep utama nikmatnya gigitan pertama Piscok Lumer. Keunggulan coklat tersebut adalah ketika dipanaskan rasanya semakin manis.
“Piscoknya dibentuk kotak kemudian dibubuhi coklat hingga lumer. Kemudian digoreng, makin panas coklatnya semakin manis,” katanya.
Kuliner yang berasal dari Kota Bekasi kini hadir di berbagai titik di Kota Cirebon untuk memuaskan lidah orang Cirebon. Meski baru dibuka belum genap satu tahun, animo masyarakat terhadap piscok lumer terbilang bagus.
Danuri menjelaskan, semakin hari piscok lumer makin diminati.
“Kami sudah buka 21 cabang di Cirebon. Animo masyarakat sini lumayan yah daya tarik di Kota Cirebon semakin ke sini semakin banyak peminatnya. Mungkin karena rasa dan tampilannya beda dengan piscok di pasaran,” tuturnya.
Menurutnya, setiap hari dari 21 gerobak piscok lumer yang tersebar di berbagai titik di Kota Cirebon, dapat menghabiskan tiga kuintal pisang dan 50 kilogram coklat. Melihat hal tersebut, Danuri mengatakan dirinya tidak menutup kemungkinan untuk menambah varian rasa baru.
Ketenaran piscok lumer membuat jajanan ini banyak ditiru pedagang piscok lain. Meski begitu, Danuri tidak merasa tersaingi. Menurutnya, di tengah banyaknya pedagang piscok lain yang mengadopsi Piscok Lumer, dia optimis Piscok Lumer tetap bertahan.
“Saat ini memang banyak yang niru, dulu sih kami sendiri yang seperti ini, tapi tidak berpengaruh sih sama pendapatan. Mungkin karena kami memakai coklat yang berkualitas,” tandasnya. (wan/mgg)
Sumber: