Sudah Satu Bulan Kekeringan, PDAM Kirim 4 Tangki Air Bersih ke Susukan

Sudah Satu Bulan Kekeringan, PDAM Kirim 4 Tangki Air Bersih ke Susukan

Perumda Tirta Jati saat mengirimkan pasokan air kepada warga di Kecamatan Susukan.--

RAKYATCIREBON.ID. CIREBON - Kekeringan mulai melanda di kemarau tahun ini. Tak hanya area pesawahan yang kehilangan pasokan air, untuk kebutuhan keluarga pun warga disejumlah desa mulai kesulitan mendapatkannya.

Sumur air yang biasanya menjadi tumpuan pemenuhan pasokan air di rumah-rumah mereka,  mulai mengering. Tak menyisakan air setetes pun. Sudah ada, satu desa yang mulai intens mengajukan permohonan, sa;ah satunya Desa Sibubut, Kecamatan Susukan.

Disana, sudah satu bulan kekeringan melanda. Hal itu, seperti diakui Kuwu Desa Sibubut, Abidin kekeringan yang melanda desanya sudah berlangsung satu bulan. Air sumur tidak berair lagi. Imbasnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih.

"Kekeringan dirasakan setelah kita mendapat laporan dari masyarakat kalau beberapa RT sudah mengalami kekeringan. Kemudian, kita langsung berkoordinasi dengan BPBD kabupaten Cirebon, dan mendapatkan  bantuan dua tangki mobil air bersih atau setara 8500 liter," katanya.

Menurutnya, kekeringan tahun sekarang lebih parah. Sebab, hampir semua sumur kering sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk kebutuhan minum warga saja harus beli air per galon Rp4 ribu. Sedangkan untuk MCK masyarakat mengambil air sungai yang diendapkan sebelumnya.

"Kami sangat berharap bantuan bisa diteruskan bukan hanya sekedar hari ini saja, tapi secara berkesinambungan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah kabupaten Cirebon yang dengan cepat merespon warganya. "Mudah-mudahan bukan hanya seremoni saja karena masyarakat kami  ada 19 RT sehingga pembagian air bersih harus ditambahkan, bukan 2 mobil saja," tuturnya.

Terpisah, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE MH mengatakan, sejauh ini baru ada satu desa yang mendapatkan pasokan air bersih. Bantuan itu pun ditempuh secara prosedural yakni, permohonan ditujukan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Setelah ada konfirmasi dari BPBD, baru kemudian suplay air bersih di kirim sesuai permintaan BPBD ke lokasi yang dimaksud (desa yang membutuhkan, red). Artinya, kami sifatnya menunggu informasi atau kebutuhan air bersih dari BPBD," ujar Suharyadi.

Sejauh ini, Perumda Air Minum Tirta Jati telah menerjunkan 4 armada kendaraan yang memasok air bersih ke masyarakat disana. Suharyadi menjelaskan pasokan air bersih yang dikirimkan ke masyarakat yang membutuhkan tidak pernah dijualbelikan alias gratis.

Selama musim kemarau ini, lanjut Suharyadi, pihaknya menjamin aman untuk kebutuhan air bersih baik ke pelanggan maupun pasokan air yang akan didistribusikan akibat musim kemarau. "Kita sudah ambil langkah untuk menjaga kontinuitas air bersih di sumber mata air dan air baku di unit pengolahan yang kami miliki," tuturnya.

"Yang pasti, dimusim kemarau ini, kami dari Perumda Tirta Jati telah menyiapkan enam armada tanki air bersih. Jumlah itu bisa bertambah sesuai kebutuhan atau permintaan," pungkasnya. (zen)

Sumber: