Donat Bermotif Batik, Cara Perempuan Cirebon Merayakan Hari Ibu

Donat Bermotif Batik, Cara Perempuan Cirebon Merayakan Hari Ibu

SAMBUTAN. Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender DPPKBP3A, Siti Komariyah SKep Ners MAP, menjelaskan peserta lomba merupakan pelaku industri rumahan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID — Aroma donat yang manis berpadu dengan warna-warni batik memenuhi ruang kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon.

Di tangan para perempuan pelaku industri rumahan, donat tidak hanya menjadi kudapan. Tetapi juga simbol kreativitas, kemandirian, dan pemberdayaan.

Momentum tersebut hadir dalam Lomba Kreasi Batik Donat Nusantara, salah satu rangkaian peringatan Hari Ibu yang digelar DPPKBP3A Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:PDIP Siap Tempur, Pilkada Langsung Oke, Lewat DPRD Pun Mantap

Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi bagi kelompok industri rumahan binaan Program PESONA (Perempuan Penuh Semangat, Optimis, Nyata, dan Amanah) yang selama setahun terakhir mendapat pendampingan intensif.

Sebanyak 80 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Cirebon ambil bagian. Setiap kecamatan mengirimkan dua perwakilan yang mengikuti lomba atas nama kelompok industri rumahan. Mereka membawa karya terbaik, hasil dari proses panjang pelatihan, pendampingan, serta kerja keras yang dijalani dari rumah.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Siti Komariyah SKep Ners MAP, menegaskan lomba ini bukan sekadar kompetisi. Melainkan bentuk penghargaan atas ketekunan dan kemandirian perempuan pelaku usaha kecil.

BACA JUGA:Pilkada Dipilih DPRD Dinilai Kemunduran Demokrasi

“Peserta lomba merupakan pelaku industri rumahan yang telah kami bina. Mereka kini sudah mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi. Lomba ini kami kemas sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka,” ujarnya.

Keunikan lomba ini terletak pada kreasi donat bermotif batik. Para peserta menghias donat dengan lukisan dan ornamen visual bernuansa batik, memadukan unsur kuliner lokal dan budaya nusantara dalam satu sajian yang estetis sekaligus bernilai jual.

Persiapan kegiatan dilakukan selama kurang lebih satu bulan melalui koordinasi lintas dinas. Penilaian dilakukan oleh dewan juri dari berbagai unsur, mulai dari Disperindag, PKK, GOW, pelaku usaha, hingga chef profesional. Demi memastikan proses penjurian berlangsung objektif dan komprehensif.

Berdasarkan hasil penilaian, Kecamatan Kapetakan keluar sebagai Juara I dengan produk telur asin dan sambal garing. Juara II diraih Kecamatan Talun dengan produk donat, disusul Kecamatan Weru dengan kue bolu dan brownies.

Adapun untuk juara IV ditempati Kecamatan Suranenggala dengan produk siwang, sementara Juara V diraih Kecamatan Arjawinangun dengan produk mochi.

BACA JUGA:Wacana Pilkada Lewat DPRD, Kritik Keras terhadap Partai Politik

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ibu 22 Desember yang digelar DPPKBP3A Kabupaten Cirebon. Hadiah telah diserahkan sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas, inovasi, dan keberanian perempuan dalam mengembangkan industri rumahan.

Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi keluarga. Dari rumah, lahir karya bernilai. Dari tangan perempuan, tumbuh kemandirian dan harapan.

“Perempuan harus mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi. Kami berharap industri rumahan terus berkembang dan perempuan semakin berdaya,” pungkasnya. (zen)

Sumber: