PT KAI Daop 3 Cirebon Mulai Petakan Titik Rawan Bencana untuk Minimalkan Gangguan Perjalanan Kereta Api
PT KAI Daop 3 Cirebon Mulai Petakan Titik Rawan Bencana untuk Minimalkan Gangguan Perjalanan Kereta Api-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon telah memetakan sejumlah titik rawan bencana di wilayah kerjanya. Pemetaan ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan yang dapat terjadi pada perjalanan kereta api (KA) selama musim penghujan. Tindakan ini diambil guna meminimalisasi risiko yang dapat mengganggu kelancaran operasional kereta api, termasuk bencana banjir, longsor, dan amblesan.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih besar. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah penyiapan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik strategis yang rawan bencana.
“Kami telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya pemeriksaan geometri jalan rel secara berkala, perkuatan batu balas dengan sand bag di lokasi tertentu, serta pemeliharaan lainnya seperti penambahan pasir pada titik-titik yang membutuhkan,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemetaan Daop 3 Cirebon, terdapat sepuluh lokasi yang teridentifikasi sebagai daerah rawan bencana, terutama yang berkaitan dengan tanah labil dan potensi banjir. Beberapa titik rawan amblesan berada di KM 148+500 hingga 152+200 (Cilegeh-Kadokangabus) dan KM 175+000 hingga 176+100 (Telagasari-Jatibarang). Sedangkan, titik rawan banjir terdeteksi di beberapa lokasi, di antaranya KM 187+600/700 (Losari-Tanjung), KM 86+500 hingga 86+700 (Cikampek-Tanjungrasa), serta KM 220+700 hingga 220+800 (Cirebon Prujakan-Waruduwur).
Tak hanya perkuatan pada struktur rel, Daop 3 Cirebon juga melakukan normalisasi saluran air dan memperkuat penahan tanah dengan pemasangan retaining wall serta bronjong di daerah-daerah pengawasan khusus yang rawan longsor atau banjir.
Muhibbuddin menambahkan, AMUS (Alat Material Untuk Siaga) telah ditempatkan di 17 titik strategis, termasuk di beberapa stasiun besar seperti Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, dan Babakan. AMUS ini terdiri dari berbagai material seperti bantalan kayu dan beton, karung pasir, penambat rel, serta batu balas yang siap digunakan dalam situasi darurat.
“Prasarana kereta api sangat penting untuk memastikan kelancaran perjalanan KA yang aman, tepat waktu, dan selamat. Kami berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jasa kereta api,” pungkas Muhibbuddin.
Dengan langkah-langkah preventif dan kesiapan material yang telah disiapkan, PT KAI Daop 3 Cirebon berharap dapat meminimalisir gangguan yang disebabkan oleh bencana alam dan memastikan perjalanan kereta api tetap berjalan lancar selama musim penghujan. (its)
Sumber: