Mengenal Laptop Berbasis ARM: Mengapa Apple dan Windows Mulai Meninggalkan Arsitektur Lama

Mengenal Laptop Berbasis ARM: Mengapa Apple dan Windows Mulai Meninggalkan Arsitektur Lama

Mengenal Laptop Berbasis ARM. Foto Ilustrasi: Pinterest/Rakyatcirebon.disway.id--

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Kalau kamu belakangan ini lagi cari laptop baru, pasti sering dengar istilah "ARM", "Apple Silicon", atau "Snapdragon X Elite". Rasanya kayak ada revolusi besar-besaran di dunia komputer.

Padahal, selama puluhan tahun kita cuma kenal satu kubu dominan, yaitu arsitektur x86 yang dibawa oleh Intel dan AMD.

Tapi kenapa sih tiba-tiba raksasa teknologi kayak Apple dan Microsoft (Windows) kompak melirik ARM? Apakah ini cuma strategi marketing, atau emang teknologi lama sudah saatnya dipensiunkan?

Yuk, kita bahas dengan bahasa yang santai biar nggak pusing sama istilah teknisnya!

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Beli! Panduan Lengkap Memilih Laptop Berdasarkan Chipset

Apa Sih Bedanya ARM sama x86?

Gampangnya begini: bayangkan arsitektur x86 (Intel/AMD) itu seperti mesin truk kontainer yang gede dan kuat banget. Dia bisa angkut beban apa saja, tapi boros bensin dan cepat panas. Sementara ARM itu ibarat mesin motor sport modern yang ringkas, larinya kencang, tapi iritnya minta ampun.

Dulu, ARM cuma dipakai di HP karena tenaganya dianggap "nggak sanggup" buat kerja berat kayak edit video atau coding. Tapi sekarang, ceritanya beda total. ARM sudah bertransformasi jadi monster yang nggak cuma irit, tapi juga sangat kencang.

Mengapa Semua Mulai Pindah ke ARM?

Ada beberapa alasan kuat kenapa laptop berbasis ARM sekarang jadi primadona:

1. Baterai yang "Nggak Masuk Akal"

Laptop ARM bisa bertahan 15 sampai 22 jam tanpa dicolok listrik. Kalau kamu pakai MacBook Air M-series atau laptop Windows dengan Snapdragon X Elite, kamu bisa kerja seharian di kafe tanpa perlu ribet cari colokan.

2. Dingin dan Nggak Berisik

Pernah nggak laptopmu bunyi ngiiiing keras banget pas lagi buka banyak tab Chrome? Itu suara kipas yang berusaha mendinginkan prosesor x86 yang panas. Chip ARM jauh lebih efisien dalam mengelola panas. Bahkan, MacBook Air nggak pakai kipas sama sekali tapi tetap dingin!

3. Performa Instan (Instant On)

Laptop ARM itu sifatnya mirip HP. Begitu kamu buka layarnya, dia langsung nyala dan siap dipakai. Nggak ada lagi drama nunggu loading lama setelah laptop di-sleep.

BACA JUGA:Memaksimalkan Baterai Laptop Anda: Trik Rahasia Agar Laptop Tahan Lebih Lama Tanpa Colokan

Apple sebagai Pionir yang Sukses

Revolusi ini dipicu banget sama Apple lewat chip M1 mereka di tahun 2020. Saat itu dunia kaget karena laptop paling tipis mereka bisa mengalahkan performa laptop gaming yang tebal dan panas.

Apple membuktikan kalau pindah ke ARM itu bukan sekadar mimpi, tapi sebuah keharusan kalau mau bikin laptop yang benar-benar "portabel".

Windows Nggak Mau Ketinggalan

Sumber: