RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon tahun ini mendapat kucuran anggaran untuk perbaikan rumah kemasan (Rukem). Nilainya, sebesar Rp200 juta.
Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad MSi menjelaskan pihaknya ditahun ini sudah berupaya mencarikan anggaran agar bisa memaksimalkan fungsi Rukem. Pasalnya, sudah terlalu lama mandek. Rukem tidak berfungsi. Padahal, fasilitas itu, bisa dimanfaatkan demi meningkatkan kemajuan UMKM.
Didalamnya, terdapat berbagai jenis mesin kemasan. Tak hanya itu, juga tersedia mesin percetakan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat banner, spanduk dan lainnya. Tapi, selama ini keberadaan Rukem tidak difungsikan. Sangat disayangkan. Akhirnya, kata dia, ditahun ini setelah melakukan berbagai upaya, pihaknya mendapat kucuran anggaran untuk maintenance dan perbaikan.
“Kita sudah kerjasama dengan organisasi kepemudaan. Dengan KNPI, AMS dan termasuk Pemuda Pancasila. Mereka minta Rukem bisa dikelola. Tapi, kondisinya rusak kan. Akhirnya, kita dapat kucuran dana untuk maintenance totalnya Rp200 juta. Sekarang yang sudah masuk siap mengelola, ada NU dan Muhamadiyyah,” kata Abraham, kemarin.
Perbaikan itu, menjadi keharusan. Setelah lama mati suri. Baginya, Rukem bukan sekedar fasilitas yang dimiliki DKPP. Tapi, juga sebagai fasilitas bagi masyarakat Kabupaten Cirebon yang ingin terjun ke dunia usaha namun tidak memiliki modal memadai.
“Itu bisa dimanfaatkan. Kita fasilitasi. Jadi ada efek manfaatnya kan,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris DKPP, E Subandi menjelakan anggaran yang dikucurkan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Totalnya, sebesar Rp2 miliar. Masuknya ke bidang perikanan tangkap. Hanya saja, untuk perbaikan rukem nilainya hanya Rp200 juta. Itupun tidak semua.
“Dibagi, untuk rehab gedung sebesar Rp80 juta. Kemudian untuk perbaikan mesinnya sebesar Rp120 juta. Disana kan sudah ada mesin dan lain-lain. Harus diperbaiki. Biar bisa dimanfaatkan,” katanya.
Adapun untuk perbaikan dan rehab gedung itu, dipastikan dilaksanakan secepatnya di tahun ini. Ia tidak ingin menunda-nunda. Karena bisa berdampak buruk, ketika tidak disegerakan.
“Pokoknya secepatnya. Insyaallah bulan depan. Jadi, ditahun ini juga bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan tidak ada hambatan,” pungkasnya. (zen)