RAKYATCIREBON.ID, PENTINGNYA memahami etika bermedia sosial bagi guru. Saat ini penggunaan media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan setiap manusia. Hal ini memungkinkan individu untuk berbagi dan memperoleh informasi di seluruh dunia dengan lebih mudah.
Namun juga akan muncul dampak dari penyalahgunaan media sosial. Dampaknya pada jumlah pengguna yang masuk ke nama domain yang sah akibat penyebaran informasi di media sosial secara tidak etis.
Sebagai inisiatif untuk mengurangi masalah dalam penggunaan media sosial, maka perlu perilaku etis. Tujuannya untuk menghindari penghinaan atau tuduhan yang sama kepada orang lain tanpa adanya alasan yang jelas.
Etika menggunakan media sosial ini penting dan perlu ditanamkan pada diri manusia, termasuk seorang guru. Sehingga akan muncul rasa bertanggung jawab dan bijak saat menggunakan media sosial.
Selain itu, apabila guru menggunakan media sosial dengan penerapan etika yang baik. Tentunya beragam informasi yang disajikannya juga akan bernilai baik. Hal ini akan berpengaruh pada rekam jejak penggunaan media sosial.
Khususnya bagi seorang tenaga pendidik perlu menjaga etika saat menggunakan media sosial. Hal ini karena akan berefek pada reputasi guru itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa etika yang dirangkum oleh sekolahdasar.net, yang semestinya dilakukan oleh tenaga pendidik dalam bermedia sosial.
MENGGUNAKAN KATA-KATA SANTUN
Saat bermedia sosial, pendidik harus dapat memberikan teladan yang baik. Hal ini juga dapat ditunjukkan dengan kata-kata yang baik, selalu menggunakan kata-kata santun, sopan dan penuh tata krama. Tujuannya agar tidak menimbulkan sebuah ketegangan. Mungkin masih banyak ada pendidik yang mengabaikan hal ini. Oleh karena itu, setiap yang ditulisnya melalui media sosial dapat memicu provokasi. Kemungkinan akan berakibat pada ajaran di sekolah tidak akan didengar oleh anak didik karena dianggap kurang tepat menggunakan media sosial.
HINDARI MENYEBARKAN PORNOGRAFI, RAS SERTA ISU KEKERASAN
Etika bermedia sosial bagi guru selanjutnya dengan tidak menyebarkan info yang berkaitan dengan ras atau agama tertentu. Selain itu, tidak mempublikasikan gambar-gambar yang mengerikan atau tidak pantas. Hal ini untuk dapat mencegah terjadinya konflik dengan orang lain.
Saat bermedia sosial sering terlihat beberapa orang yang seringkali share video atau gambar, namun ternyata tidak mendidik. Hal seperti ini perlu untuk dihindari oleh pendidik karena kemungkinan besar akan ditiru anak didiknya. Pastikan memilih video atau gambar yang mendidik juga dapat memberikan manfaat untuk orang lain.
GUNAKAN TEMPLATE
Bagi seorang guru, tentunya ada etika dalam bermedia sosial dan ingin terlihat berbeda agar dapat meninggalkan kesan yang berbeda pula. Bentuk pembeda tersebut dapat guru lakukan dengan menggunakan template pilihan. Pastikan template tersebut masih dalam kategori sopan atau tidak aneh-aneh.
TIDAK TERLALU BANYAK BERBAGI INFORMASI INDIVIDU
Tentu akan lebih baik bagi guru apabila membatasi kehidupan pribadi selama menggunakan media sosial. Pastikan tidak membagikan detail pribadi seperti nomor kontak atau alamat rumah Anda. Besar kemungkinan bahwa orang lain yang menghubungi Anda, akan menggunakan detail tersebut untuk berbuat buruk terhadap Anda. Pendidik perlu menggunakan media sosial secara benar dan bijaksana terlebih dalam menyebarkan informasi.
Berbagai etika bermedia sosial bagi guru sangat penting untuk dipahami. Hal ini akan berkaitan dengan reputasi yang dimiliki selama ini juga memberikan pengaruh pada sikap anak didik Anda.(*)