RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pemilu 2024 sudah memasuki tahapan pendaftaran dan akan berakhir dengan penetapan parpol peserta pemilu di bulan Desember mendatang.
Salah satu tahapan selanjutnya, KPU perlu melakukan pengkajian terkait daerah pemilihan yang akan dipakai dalam pemilu.
Di Kota Cirebon, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menilai perlu dilakukan penyesuaian daerah pemilihan, dari kondisi eksisting tiga dapil yang diterapkan pada Pemilu 2019 lalu.
Dalam beberapa kali rapat bersama DPRD, KPU bahkan sudah membuat beberapa skema penyesuaian, mulai dari empat dapil, lima dapil dan enam dapil.
Ketua KPU Kota Cirebon, Dr Didi Nursidi menyampaikan, proses penyesuaian dapil yang akan dilakukan KPU memerlukan dukungan bersama. Terlebih dari parpol peserta pemilu yang memang dapil akan dipakai untuk hajat mereka.
"Agar penyesuaian dapil berjalan lancar, kami butuh dukungan dari parpol. Berupa pandangan dan pendapat argumentatif secara tertulis, sebagai bahan bagi kami melakukan skema dan simulasi akhir dan kajian lainnya," ungkap dia.
Dijelaskan Didi, sebelum tahapan pendaftaran dimulai, KPU sudah melakukan roadshow ke parpol-parpol calon peserta, baik parpol parlemen, parpol non parlemen maupun parpol baru.
Selain menyosialisasikan tahapan pemilu, juga sekaligus meminta pandangan dari para calon peserta pemilu terkait rencana penyesuaian dapil.
"Kami di KPU sudah safari ke 16 parpol. Dan kami bawa wacana penyesuaian menjadi dapil. Ada beberapa kesimpulan sementara," katanya.
Ditambahkan Didi, untuk tahapan penetapan dapil sendiri, sesuai dengan PKPU terkait tahapan, memang masih lama. Namun pembahasannya harus dimulai dari sekarang. Sehingga saat penetapan sudah mengarah pada kesimpulan yang diterima bersama.
"Penetapan dapilnya memang masih lama dan perlu tahapan lebih lanjut. Maka dari itu, kami perlu dukungan dan masukan dari parpol-parpol calon peserta pemilu," tandas Didi.
Ketua DPD Partai Ummat Kota Cirebon, Herlina S Kasdukhi mengatakan, pihaknya sudah menyusun kekuatan dan mempertimbangan kekuatan di masing-masing potensi dengan penyesuaian dapil yang diwacanakan.
"Kita baca secara proporsional. Yang paling pas itu lima dapil, paling memungkinkan untuk Partai Ummat itu lima dapil," ungkap Herlina saat menjadi pembicara di Podcast Rakyat Cirebon belum lama ini.
Sebenarnya, lanjut Herlina, untuk partai baru seperti Partai Ummat, skema lima dapil untuk di Kota Cirebon ini menjadi pilihan yang ideal.
Pasalnya, dengan penyesuaian dapil, apalagi menjadi lima dapil, semua parpol calon peserta pemilu akan memiliki kans yang sama, meskipun modal awal yang pasti akan berbeda.
"Jika ditetapkan lima dapil, partai baru seperti kita akan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh satu kursi satu dapil, sesuai dengan target kita. Setelah kami diskusi dengan KPU, lima ini memang paling ideal," paparnya.
Meskipun merasa proporsional jika yang ditetapkan KPU nanti lima dapil, dijelaskan Herlina, sebagai peserta, Partai Ummat pun akan mengikuti semua ketentuan yang disiapkan oleh penyelenggara pemilu.
Persiapan dan penyusunan kekuatan politik pun akan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.
"Kalau kita kerja serius, satu kursi satu dapil akan lebih mudah. Jadi berapa pun dapilnya, akan kita seriusi," jelas dia.
Saat ini, sambungnya struktur Partai Ummat penuh, sampai ranting. Selain menunggu proses penetapan Dapil, pihaknya juga tengah persiapan untuk tahapan verifikasi faktual oleh KPU. Karena partai baru, atau parpol non parlemen, sesuai ketentuan akan melakukan verfak.
"Menjelang verfak, kita sudah lakukan antisipasi. Seperti jika ada anggota kita yang dulunya merupakan kader parpol lain, kita siapkan surat pernyataan. Dan untuk dapil, ada enam prinsip yang dijadikan dasar oleh KPU. Mulai dari prinsip proporsional, kesesuaian wilayah dan beberapa prinsip lain, dan yang memenuhi enam prinsip tersebut, mengarah ke lima dapil," paparnya. (sep)