RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Karna Sobahi sudah menetapkan status siaga bencana di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka. Seluruh warga diminta waspada terhadap setiap potensi bencana alam. Penetapan itu dilakukan dalam kegiatan apel siaga penanggulangan bencana alam yang digelar di Mapolres Majalengka, Rabu (12/10).
Seluruh unsur terkait terlibat dalam kegiatan tersebut, seperti TNI-Polri, BPBD, Tagana, Satpol PP, Dishub, Damkar, dan petugas pramuka. Apel siaga tersebut juga melaksanakan simulasi penanganan bencana alam, mulai dari pendirian posko darurat hingga proses mengevakuasi korban bencana.
"Penanganan bencana ini dilakukan dengan apel siaga penanggulangan bencana di Majalengka, karena kita mulai merasakan cuaca akhir-akhir ini mulai ekstrem," ujar Karna, Rabu (12/10).
Orang nomor satu di Majalengka itu mengatakan, sejauh ini terdapat beberapa potensi bencana di Majalengka, di antaranya banjir, longsor, dan kebakaran. Untuk itu, antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan cara mengedukasi warga hingga memperhatikan kondisi kebersihan di lingkungan sekitar.
"Tadi dilaporkan, jenis-jenis bencana yang sering terjadi di Kabupaten Majalengka yaitu banjir, longsor dan cuaca ekstrem. Oleh karena itu, hari ini langkah awal untuk mengantisipasi," ucapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan itu juga memastikan keberpihakan anggaran daerah untuk penanggulangan bencana. Anggaran tersebut dialokasikan kepada BPBD dan didorong oleh Biaya Tidak Terduga (BTT).
"Selain apel ini, kami juga akan menindaklanjuti dengan melaksanakan rapat koordinasi yang lebih teknis. Pesertanya bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti Kapolsek, Danramil, relawan, camat, kepala desa dan lain sebagainya. Walaupun Majalengka terbilang skala bencananya kecil, tapi tetap perlu kita antisipasi dan amankan," jelas dia.
Sementara Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi menyampaikan, menurut laporan yang disampaikan BPBD bahwa sampai September 2022 sudah ada 159 kejadian bencana alam yang didominasi cuaca ekstrem, longsor, dan banjir. Adapun akibat bencana tersebut puluhan rumah terdampak.
"Kegiatan apel ini dimaksudkan kita semua untuk bisa siap siaga dalam mengantisipasi setiap kejadian bencana alam di Kabupaten Majalengka. Kejadian bencana alam tidak bisa kita hindari, namun kita perlu mempersiapkan beberapa dampak yang akan terjadi dari bencana tersebut. Pada tahun 2022 ini sudah terjadi beberapa bencana yang tercatat di wilayah Kabupaten Majalengka, di antaranya banjir 12 kejadian, erosi tanah 16 kejadian, longsor 63 kejadian, pergerakan tanah 3 kejadian, kebakaran hutan 9 kejadian dan bencana cuaca ekstrem 47 kejadian," kata Edwin.
Meski bencana yang terjadi selama ini bisa dibilang masuk ke dalam skala intensitas rendah, seluruh unsur terkait perlu mengantisipasi.
“Dalam rangka antisipasi ini kita harus bisa menyikapinya dengan sinergitas kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai stakeholder terkait dalam kesiapsiagaan kita semua menghadapi potensi bencana," ujarnya. ( hsn)