Dua Dirut RSUD Mundur, Dewan: Pejabatnya Akan Kita Panggil

Kamis 01-08-2024,07:45 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Yoga Yudhistira

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE MAP mengaku belum mengetahui terkait persoalan di dua rumah sakit plat merah di daerahnya. Pihaknya akan mendalaminya dengan memanggil jajaran direksinya.

Hal itu, sebagai tindak lanjut dari mundurnya dua direktur utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled dan Arjawinangun yang belakangan ramai dibicarakan.

"Mundurnya dirut secara bersamaan, harus dipertanyakan juga. Apakah selama ini kepemimpinan mereka berhasil atau justru banyak masalah. Untuk itu dalam waktu dekat pihak terkait akan kami panggil," kata Rudiana, Kamis 1 Agustus 2024.

Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan harapannya agar pelayanan di kedua RSUD tersebut dapat lebih dioptimalkan pasca-mundurnya para direktur.

Kata Rudi, dirinya tidak memiliki tendensi apapun terkait persoalan ini, tetapi berharap manajemen dua rumah sakit milik Pemkab Cirebon tersebut tetap berjalan dengan baik.

Ia pun tidak mau berspekulasi, terkait dugaan mundurnya dua dirut RSUD, karena kesulitan rumah sakit pemerintah bersaing dengan rumah sakit swasta. Sebagaimana diketahui, di sekitar RSUD Arjawinangun, sudah berdiri beberapa rumah sakit swasta.

Kendati demikian, politisi asal Daerah Pemilihan (Dapil) II Kab. Cirebon itu mengingatkan jika manajemen tidak diperbaiki, RSUD Arjawinangun bisa terancam kalah bersaing.

"Kalau bangkrut sih sepertinya tidak ya. Tapi kalau pelayanan tidak ditingkatkan maka akan kalah bersaing dengan beberapa rumah sakit swasta di wilayah itu. Jadi kalau tidak mau bangkrut, ya pelayanan maksimalkan. Jangan sampai kunjungan pasien terus berkurang karena pelayanannya tidak maksimal," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled telah mengajukan surat pengunduran diri ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon.

Kesibukan menangani pasien dan sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat menjadi alasan Luthfi mundur dari jabatan Dirut RSUD Waled. Sementara, Bambang mengundurkan diri karena masalah kesehatan yang dialaminya.

Sekretaris BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho, membenarkan pengunduran diri kedua direktur tersebut. Surat pengajuan pengunduran diri Luthfi telah disetujui oleh Pj. Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya. Sementara itu, pengunduran diri Bambang masih dalam tahap lisan dan belum diajukan secara resmi.

"Kami tidak bisa memproses kemauan dr Bambang karena hanya sebatas lisan saja," pungkas Ade.

Dengan mundurnya dua direktur utama RSUD ini, DPRD Kabupaten Cirebon berharap pelayanan rumah sakit plat merah di Kabupaten Cirebon dapat lebih dioptimalkan dan manajemen tetap berjalan dengan baik demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. (zen)

Kategori :