INDRAMAYU, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Makmur di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, mengeluhkan kondisi ladang padi mereka yang mengalami gagal tanam hingga empat kali berturut-turut.
Ketua Gapoktan Sri Makmur, Mara menjelaskan, penyebab utama kegagalan ini adalah curah hujan tinggi yang menyebabkan lahan tergenang, serta serangan hama tikus yang semakin sulit dikendalikan.
“Kami sudah mencoba menanam ulang beberapa kali, tetapi selalu gagal. Tanaman padi kami membusuk karena terlalu banyak air, dan yang selamat justru dimakan tikus,” ujarnya, Jumat (31/1).
Curah hujan yang tinggi dari biasanya, membuat sistem irigasi di wilayah tersebut tidak mampu mengalirkan air dengan optimal. Akibatnya, banyak sawah yang terendam dan sulit ditanami kembali.
“Biasanya kami bisa panen dua hingga tiga kali setahun. Tetapi sekarang jangankan panen, menanam saja sudah sulit,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, selain genangan air, serangan hama tikus semakin memperburuk keadaan. Hama tikus di sawah kelompok Tani Desa Sri Makmur ini semakin sulit dikendalikan, meskipun telah dilakukan berbagai upaya pengendalian.
“Kami sudah memakai perangkap, racun, bahkan berburu tikus bersama. Tapi jumlahnya tetap banyak. Ini sangat merugikan,” ungkapnya.
Dengan keadaan begini, dia berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu petani yang terdampak.