RAKYATCIREBON.ID - Lahan di wilayah Cirebon Timur kini mulai ramai ditanami lahan Sorgum. Banyak petani dan pemilik lahan didorong untuk membudidayakan komoditi pertanian tersebut.
Adalah Siswanto Hardoyo, petani perintis pertanian Sorgum, pada tahun 2017. Setelah sukses membudidayakan Sorgum, pria asal Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karagwareng ini mengajak petani lain untuk membuka lahan pertaniannya dengan Sorgum.
Bukan hanya mengajak, Siswanto juga membiayai sewa lahan, memberikan benih dan pupuk, hingga setelah dipanen pun dia akan menampungnya.
“Petani dan pemilik lahan hanya bilang mau nggak, semua saya biayain. Pasarnya juga sudah ada, petani tidak perlu pusing mau buang kemana Sorgumnya,” kata Siswanto.
Siswanto mengaku membuka sorgum berawal dari keprihatinan terhadap nasib petani. Lalu ia mencari kira-kira komoditas pertanian apa yang jika ditanam bisa mengangkat harkat, martabat dan kesejahteraan petani.
\"Sampai saya menemukan sorgum. Tumbuhan yang bisa dijual dari mulai batang, daun sampai Sorgumnya sendiri,\" tuturnya.
Menurut Siswanto, dari sorgum, sudah ada 25 item produk yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi tinggi.
\"Saya berusaha bersama petani, memanfaatkan lahan-lahan marjinal yang terbengkalai untuk ditanami Sorgum,\" ujarnya.
\"Sekarang lahan yang ditanami Sorgum sudah mencapai 100 hektare,\" tutur Siswanto.
Kini Kabupaten Cirebon selama empat tahun ini, rutin mengekspor komoditi pertanian berupa sorgum ke berbagai negara.
Selain pemenuhan dalam negeri seperti Jakarta, Sorgum produksi dari Cirebon diekspor ke Cina, Taiwan dan Korea Selatan.
Masa pandemi Covid 19 ini, Siswanto terus berupaya menolong petani tanpa membebani ke pemerintah melalui menanam sorgum yang bernilai ekonomi tinggi.
“Pandemi ini bukan membuat kita loyo, justru harus memacu semangat inovasi,\" katanya. (red)