RAKYATCIREBON.ID – Di masa pemerintahan Bupati Cirebon, Drs Imron MAg, pembangunan di Kabupaten Cirebon cukup lelet. Daya serap anggaran, tak pernah maksimal. Berimbas pada macetnya pembangunan. Ada tren kegamangan di kalangan birokrasi. Sehingga, politisi PDIP itupun membutuhkan tim khusus untuk bisa mendorongnya di akhir masa jabatannya.
Semua itu demi adanya percepatan. Sudah diputuskan, tim khusus itu disebutnya dengan Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah (TAPPD).
\"Pembangunan kurang jalan, saya lihat ada beberapa dinas yang mempunyai kegamangan. Saya juga minta semua dinas harus mampu berinovasi,\" kata Imron saat rapat TAPPD di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Kamis (21/10).
Bagi Imron jelas memberatkan. Percepatan pembangunan di sisa jabatannya ini, sangat diperlukan. Makanya, Imron pun mendorong agar TAPPD bisa langsung bergerak untuk pembangunan di Kabupaten pada masa mendatang.
Imron mengatakan, pada 2021 ini, penyerapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dari total Rp3,4 triliun lebih, yang terealisasi hanya sebesar 54 persen saja.
\"Meskipun tim ini dibentuknya telat, tetapi masih ada waktu untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Nantinya, belanja daerah di Kabupaten Cirebon akan lebih maksimal,\" katanya.
Ketua TAPPD Kabupaten Cirebon, Prof Rohmin Dahuri mengatakan, TAPPD bekerja membantu pemerintah menyempurnakan rencana pembangunan yang sudah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Selain itu, kata Rokhmin, tim pun bergerak untuk mendatangkan lebih banyak anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten tersebut.
\"Tim ini bersifat mendampingi OPD, saya sangat menyayangkan penyerapan APBD yang dilakukan Kabupaten Cirebon hanya 54 persen saja. Padahal, kalau itu bisa maksimal sisanya bisa membantu pembangunan infrastruktur, pendidikan dan bidang lainnya,\" kata Rohmin.
Rohmin mengatakan, TAPPD Kabupaten Cirebon juga bergerak menjadikan daerah tersebut sebagai wilayah maju dalam proses investasi. Saat ini, Kabupaten Cirebon lebih cenderung konsumtif dan impor.
\"Harus maju secara investasi dan ekspor, bukan konsumsi dan impor yang tinggi. Kabupaten Cirebon harus didorong seperti itu. Salah satu yang bisa didorong, yakni industri manufaktur,\" kata Rohmin. (zen)