Cirebon Girang Layak Jadi Desa Wisata Andalan

Sabtu 21-08-2021,07:00 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID – Kabupaten Cirebon kaya dengan potensi wisata religi. Selain Petilasan Sunan Gunung Djati, Makam Sunan Gunung Djati, Makam Keramat Talun Pangeran Cakrabuana Mbah Kuwu Sangkan pun “layak jual”. Lokasinya, berada di Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

\"Cirebon Girang layak menjadi kandidat Desa Wisata di Kabupaten Cirebon,\" ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady, ketika berkunjung ke Desa Cirebon Girang, kemarin.

Pasalnya, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang melakukan wisata religi ke makam tersebut. Dianggap sebagai situs berdirinya Cirebon dan Babad Penyebaran Islam di Cirebon. 

Mbah Kuwu Sangkan, terang Daddy, sering disebut sebagai penyebar Islam di Tanah Cirebon. Selain itu, juga dianggap sebagai raja pertama Cirebon.

Beliau merupakan pewaris mahkota Prabu Siliwangi yang datang dan menaklukkan Cirebon.

Saat ini, Raperda tentang desa wisata sedang dibahas di DPRD Provinsi Jabar.

Berkaitan dengan itu, kata dia, tepat rasanya jika Desa Cirebon Girang dijadikan sebagai salah satu kandidat utama untuk menjadi desa wisata. Dukungan pihak desa, sudah ada.

Otomatis, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Agar lebih tertata.

\"Mereka juga meminta bantuan Pemprov untuk penataan tempat parkir dan perbaikan jalan menuju lokasi makam yang masih kurang mantap,\" katanya, sambil menambahkan penerangan jalan umum (PJU) pun harus ditunjang. Sebagai pendukung.

Menurutnya, memunculkan desa wisata dari dapilnya patut untuk diperjuangkan. Terlebih DPRD Kabupaten Cirebon sendiri sedang membentuk Perda Pembangunan Pariwisata. Sehingga, dalam implementasinya nanti bisa bersinergi.

Selain itu, Daddy pun mengaku mendapat aspirasi, berkaitan dengan sedimentasi embung Sarwadadi. Perlu penanganan serius. Berkaitan dengan ketersediaan air untuk sawah-sawah. Khususnya disekitar Cirebon Girang.

Karena, ketika ada perbaikan, kebutuhan petani tercukupi. Sawah akan terairi. Menambah elemen lain dalam pembentukan desa wisata.

“Jadi, selain lokusnya sebagai wisata religi, juga dukungan lainnya bisa saling melengkapi. Hamparan sawah pun hijau. Karena fasilitasnya terpenuhi. Para petani menggarapnya. Kita berharap semoga pandemi cepat berakhir sehingga pekerjaan infrastruktur vital tidak lagi terkena refocusing,\" pungkasnya. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait