RAKYATCIREBON.ID - Gerakan melawan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Majalengka, terus digalakan di semua sektor. Baik sektor pemerintahan, bisnis, perdagangan dan jasa. Hingga sektor wisata dan kehutanan.
Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan tegas meminta semua sektor untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dan menyiapkan sejumlah sarana 3M. Termasuk di objek objek wisata alam yang sulit terpantau.
“Penyediaan perlengkapan Protokol Kesehatan, seperti alat cuci tangan, pemeriksaan suhu dan hand sanitizer serta masker, harus disiapkan oleh para pengelola wisata,” kata Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd, kemarin.
Sementara itu untuk membantu memutus rantai Korona, pihak Perhutani KPH Ciwaringin, selain menyiapkan sarana prokes, juga memasang sejumlah papan dan spanduk pengumuman kepada para pengunjung.
Spanduk itu berisi imbauan agar menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung yang datang kehutan pinus. Salah satunya dipasang di Hutan Pinus Talaga Pancar.
Salah seorang pengelola hutan pinus, Rosid mengatakan, setiap warga maupun pengunjung yang akan memasuki kawasan hutan pinus wajib mengenakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu.
Hal itu merupakan syarat yang harus dipatuhi para pengunjung. Jika tidak dilakukan maka pihaknya mengaku tidak segan segan untuk mengusirnya.
“Semua warga dan pengunjung yang datang ke lokasi kami, wajib mematuhi protokol kesehatan mas,” tandasnya.
Sebelumnya, sebagai upaya memulihkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) meluncurkan program City Tour Of Majalengka.
Kepala Disparbud, Dra Hj Lilis Yuliasih MPd mengatakan, program tersebut dalam rangka mempromosikan wisata kota Majalengka.
Dia berharap, dengan program tersebut mampu mempromosikan semua potensi wisata yang ada di Majalengka. Baik wisata kota maupun wisata alam.
\"Dan dengan sendirinya jika program tersebut bisa berjalan sesuai rencana, maka akan menimbulkan multi efek, termasuk terhadap kebangkitan ekonomi masyarakat,\"terangnya.
Namun, kata dia, untuk mewujudkan program tersebut diperlukan dukungan oleh semua pihak. Seperti Dinas Pendidikan, Perhubungan, Pol PP, Parbud, serta organisasi wisata lainya seperti HPI, PHRI, Pokdarwis, Asperwi , MPI dan organisasi kependidikan. seperti IGTKI, IGRA, Himpaudi dan lainya.
terpisah Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) Kabupaten Majalengka, Ir H Dadan Taofik SH MH MKan mengatakan, pada dasarnya Kabupaten Majalengka merupakan kabupaten yang sangat kaya dengan destinasi wisatanya.
Bahkan beberapa lokasi wisata diantaranya sudah memperoleh penghargaan Internasional dan nasional serta regional. Tinggal bagaimana mempromosikan potensi tersebut agar lebih booming lagi.